Apa pun yang terjadi ataupun kita alami, yakinkan dan pastikan itu semua baik untuk membentuk karakter dan menumbuhkan iman percaya kita kepada-Nya.
Sebagaimana seorang anak bayi akan terus bertumbuh menjadi besar dan tidak lagi memakai dot, demikian jugalah mestinya kita sebagai seorang pribadi dalam kerohanian. Mesti terus bertumbuh menjadi semakin dewasa rohani.
"Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya" (1 Kor. 3:1-2).
"Sebab Saudara adalah orang Kristen yang masih bayi, yang dikuasai oleh kehendak sendiri dan bukan oleh kehendak Allah. Jika Saudara iri-mengiri dan berpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok yang saling bertentangan, bukankah hal itu membuktikan bahwa Saudara masih bayi yang hanya menurutkan kata hati saja? Sesungguhnya, Saudara berkelakuan seperti orang yang sama sekali tidak mengenal Tuhan" (1 Kor. 3:3, FAYH).
Dalam hidup pun akan selalu ada: tantangan (challenges), tentangan (oppresion), serta rintangan/hambatan (obstacles).
"Saya yakin akan hal itu. Itu sebabnya saya tahu saya akan tetap tinggal dengan Saudara semuanya, supaya dapat menolong kalian menjadi makin kuat dan makin senang dalam percaya kepada Tuhan" (Flp. 1:25, BIS).
Marilah terus mau bertumbuh dalam Dia. Umat ataupun orang-orang kudus akan terus maju dalam perjalanan kerohanian, kendati apa pun tantangan, tentangan maupun rintangan yang ada.
"Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang memiliki kepekaan yang terlatih melalui kebiasaan untuk membedakan yang baik dan yang jahat" (Ibrani 5:14, MILT).
(FG)