Apa yang orang lain miliki biasanya terlihat lebih baik daripada yang kita miliki. Itu sering dialami banyak orang, yang mengakibatkan timbul rasa rendah diri, iri hati ataupun dengki yang berujung pada tindakan bertentangan dengan firman Tuhan seperti korupsi, mencuri, dan lainnya yang merugikan orang lain.
1 Korintus 13:4 versi The Passion Translation atau TPT ada bagian yang menyebutkan, "It refuses to be jealous when blessing comes to someone else," atau tidak mau iri hati atau cemburu saat berkat datang pada orang lain.
Tuhan mengajar kita untuk selalu mengucap syukur walau keadaan kita mungkin tidak sebaik orang lain.
"Apapun keadaan yang sedang kalian hadapi, kalian harus selalu mengucap syukur pada Allah. Memang itulah yang Allah inginkan dari kalian, sebab kalian sudah menjadi milik Kristus Yesus, anak-Nya" (1 Tesalonika 5:18, BSD).
Tuhan sangat memahami segala keperluan kita, dan Dia lebih tahu cara mencukupkan kebutuhan kita. Jadi, apa yang sudah ada pada kita, pasti itu yang kita butuhkan setiap hari. Seperti halnya Tuhan berfirman pada Musa, bahwa Dia akan menurunkan hujan roti bagi orang Israel, dan bangsa itu akan keluar serta memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, itulah berkat dari-Nya bagi mereka.
"Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 'Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari" (Keluaran 16:4-5).
Berkat-Nya yang diberikan kepada kita setiap hari pun pasti cukup untuk 1 hari, berkat yang diberikan untuk 1 bulan pasti cukup untuk 1 bulan.
"'Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa.' Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit. Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya" (Kel. 16:16-18).
Firman Tuhan mengajarkan, untuk tidak iri hati terhadap berkat orang lain yang mungkin lebih daripada yang kita miliki sebab akan menimbulkan kesia-siaan. Karena iri hati merusak hidup kita, bertikai dengan sesama, serakah dan tamak yang berujung pada dosa yang mendukakan hati Roh Kudus. Seperti halnya orang Israel yang tidak mendengarkan Musa, sehingga ada yang mencoba mengambil manna yang disimpan sampai pagi, kemudian menjadi berulat dan berbau busuk. Itulah kesia-siaan.
"Musa berkata kepada mereka: 'Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi.' Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka. Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu" (Kel. 16:19-21).
Sebagai umat pilihan, marilah hidup seturut perintah-Nya dan tetaplah bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan dan percayakan pada kita. Janganlah sombong dan angkuh jika mendapat berkat lebih, dan jangan memandang rendah orang yang mendapatkan berkat sedikit, karena setiap kita memiliki porsi yang telah ditentukan-Nya.
"Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: 'TUHAN menyediakan'; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: 'Di atas gunung TUHAN, akan disediakan'" (Kejadian 22:13-14).
Tuhan lebih tahu setiap pergumulan dan kebutuhan kita, karena Dialah Allah yang menyediakan (Jehova Jireh).
(HGS)