Tidak ada tokoh Alkitab yang tidak mempunyai masalah. Semuanya pasti memiliki.
Mulai dari Musa. Yusuf. Yunus. Elia bahkan hampir mati karena mengalami depresi. Daud. Sampai rasul-rasul di Perjanjian Baru.
Jadi jika sekarang kita mengeluhkan permasalahan-permasalahan kita, apa bedanya kita daripada mereka yang padahal sebenarnya sama-sama manusia biasa.
Dalam tiap pemasalahan, yang membedakan antara tokoh dalam firman Tuhan dengan orang-orang yang duniawi adalah apakah mau mengandalkan Allah atau tidak. Allah pasti menyertai, menuntun, dan membela orang-orang yang mengandalkan Dia.
Bersukacitalah dalam tiap musim kehidupan. Entah senang, entah susah. Itu mungkin berat, dan kita bukannya memungkiri kenyataan, tetapi sukacita yang dari Tuhan itu dapat menjadi kekuatan untuk kita terus menjalani hidup ini! Apa pun masalahnya yang terjadi.
Sukacita dari-Nya dapat menjadi semacam benteng pertahanan yang menolong dan menjaga agar kita tetap berjuang dalam kesusahan & menghadapi pencobaan setiap hari, maupun memberi kuasa ataupun motivasi untuk kita bertekun dalam iman sampai hari terakhir.
Senantiasa bersukacita, berdoa, serta bersyukur pun adalah bukti Yesus ada dalam hidup kita.
"Kesukaan yang diberikan oleh TUHAN kepada kamu akan menguatkan kamu." (Neh 8:10 e, TMV)
"In every situation [no matter what the circumstances] be thankful and continually give thanks to God; for this is the will of God for you in Christ Jesus." (1 Tes. 5: 18, AMP)
"Be cheerful no matter what; pray all the time; thank God no matter what happens. This is the way God wants you who belong to Christ Jesus to live." (MSG)
"Let joy be your continual feast. Make your life a prayer. And in the midst of everything be always giving thanks, for this is God's perfect plan for you in Christ Jesus." (1 Tes. 5:17-18, TPT)
(FG)