Allah bukanlah Pribadi yang mudah lupa, selain terhadap dosa-dosa kita terutama apabila kita mengakui serta meninggalkannya. Tetapi Ia ingat janji-Nya.
"Ia memberikan makanan kepada orang-orang yang mempercayakan diri kepada-Nya. Ia tidak pernah melupakan janji-Nya." (Mzm. 111:5, FAYH)
"Dia memberikan makanan kepada orang yang menghormati Dia; Dia tidak pernah melupakan perjanjian-Nya." (TMV)
Kadang perlu kita menyadarkan diri dan menyegarkan ingatan sering-sering untuk mengingat kebaikan-Nya.Mengapa? Agar kita tidak mudah jatuh dalam dosa lagi ataupun putus asa saat keadaan tidak sesuai yang kita harapkan.
Allah pun sepertinya ingin umat-Nya melakukan hal-hal yang dapat menjadi pengingat untuk apa saja yang telah Ia perbuat.
"Jumbai peringatan— TUHAN berfirman kepada Musa: 'Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan. Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN. Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu.'" (Bil. 15:37-40)
Jumbai atau rumbai adalah benda yang berjuntai seperti benang, rambut yang sama panjang dan diikat di ujungnya. Dan itu akan mengingatkan mereka pada perintah-perintah-Nya agar melakukannya. Tetapi jangan sampai:
"Segala perbuatan yang mereka lakukan hanya sekadar supaya dilihat orang. Mereka berpura-pura suci dengan mengenakan pada lengan mereka kotak doa berisi ayat-ayat Kitab Suci, dan dengan memperpanjang rumbai pada tepi jubah mereka." (Mat. 23:5, FAYH)
Perjamuan kudus di gereja pun salah satu untuk mengingat kebaikan serta persekutuan kita dengan Tuhan.
Apa yang perlu kita lakukan untuk tidak mudah lupa atas kebaikan-Nya?
"But the first step is to remember" (Langkah pertama ialah mengingat).―C. S. Lewis
(FG)