Ada sebuah prinsip rohani yang menyatakan, penggenapan janji-janji Allah tidak tercapai melalui cara-cara alami, melainkan lewat kasih karunia serta tindakan Allah sebagai tanggapan terhadap doa dan pencarian akan Dia.
"Hatiku setuju dengan-Mu, 'Carilah wajah-Ku!' Aku akan mencari wajah-Mu, ya, TUHAN." (Mzm. 27:8, MILT)
Jadi, doa merupakan sarana yang dengannya Allah berkenan menyalurkan janji-janji dan berkat-berkat-Nya.
Tetapi dosa adalah penghalang untuk doa kita didengar, jadi kita harus meninggalkan dosa serta memohon pengampunan-Nya supaya Dia memulihkan keadaan kita, mendengar dan menjawab doa-doa kita.
"Karena kejahatanmulah maka Ia tidak mendengarkan waktu kamu berdoa kepada-Nya. Dosa-dosamulah yang memisahkan kamu dari Allah." (Yes. 59:2, BIS)
Dosa dan kebejatan dapat saja menjadi tembok pemisah antara kita dengan Allah. Karena itulah, kita tidak mengalami perkenanan, pengurapan, perlindungan ataupun pertolongan dari Allah.
"Ia tidak akan mendengarkan seruanku seandainya aku tidak mengakui dosa-dosaku." (Mzm. 66:18, FAYH)
"Hai orang Yehuda, kamu telah melakukan yang salah, jadi hujan dan panen tidak datang kepadamu. Dosa-dosamu membuat kamu tidak bergembira atas hal-hal yang baik dari Tuhan." (Yer. 5:25, VMD)
(FG)