"Saudara-saudara, jangan saling memfitnah. Orang yang berkata buruk atau menghakimi saudaranya sendiri berarti melawan hukum dan main hakim sendiri. Dan, jika kamu main hakim sendiri, kamu bukan pelaku hukum, melainkan hakimnya. Padahal, Tuhanlah Sang Pemberi Hukum dan Hakim, yang dapat menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi kamu, siapakah kamu yang berani menghakimi sesamamu?" (Yakobus 4:11-12, AMD)
Firman tersebut mengisyaratkan supaya kita tidak menghakimi orang lain. Apalagi menurut ukuran pengetahuan atau kebenaran kita sendiri, keinginan menjatuhkan orang lain ataupun merasa lebih baik, terutama kalau masih kita melakukan hal yang sama!
Versi Amplified Biblemenjelaskan, anak-anak Tuhan bukannya selalu dilarang menilai atau menghakimi dalam segala bentuknya. Bukan juga ada larangan memakai hikmat, akal sehat, ataupun keberanian bertindak berdasar firman untuk membedakan mana yang baik mana yang jahat, moralitas dan amoral.
Ada bentuk memberi penghakiman yang sah, diperbolehkan, dan diperintahkan. Misalnya:
"Janganlah menghakimi manusia berdasarkan apa yang terlihat, tetapi hakimilah berdasarkan penghakiman yang adil." (Yoh. 7:24, AMD)
"Bukan urusan kita untuk menghakimi orang-orang yang bukan saudara seiman. Itu urusan Allah. Tetapi kalian harus mengatur dan siap menghakimi orang-orang yang sudah menjadi anggota jemaat. Seperti tertulis dalam Firman Tuhan, 'Usirlah orang jahat dari antara kalian!'" (1 Kor. 5:12, TSI)
"God is kind, but not soft (Tuhan itu baik, tetapi tidak akan membiarkan diri-Nya dipermainkan)." ―Eugene Peterson
(FG)