Buku How to Win Friends and Influence People,atau dalam bahasa Indonesianya berjudul Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain, sebenarnya muncul dari pemikiran sederhana seorang pembina rohani di YMCA (Young Men's Christian Association), Dale Carnegie.
Pada pertengahan 1930-an, ia mencoba mengkonsepkan sejumlah prinsip untuk pelatihan ketika masih bekerja sebagai salesman.
Ketika seorang direktur penerbitan mendengar pelatihannya & menyukai prinsip-prinsip yang dibagikan, beliau mendorong supaya ia mengumpulkan semua materi pengajarannya, lalu dijadikan sebuah buku.
Itulah cikal bakal buku terkenal yang sempat bertahan hampir sepuluh tahun tersebut di daftar jajaran buku terlaris menurut New York Times. Inti utama pesan buku tersebut adalah memberi dukungan ataupun dorongan semangat ke orang-orang lain (encourage one another). Salah satu bab buku tersebut, The Big Secret of Dealing with People atau 'Rahasia Menjalin Relasi dengan Orang Lain' pun mengajak para pembaca untuk tulus & sering memberikan pujian.
Adakah seseorang yang perlu kita semangati agar mau menggunakan potensi dan menjadi berkat bagi banyak orang?
"Saudara tahu bahwa saya tidak segan-segan memberitahukan kepada kalian apa yang berguna bagimu. Saya mengajar kalian di pertemuan-pertemuan umum dan di rumah-rumah." (Kis. 20:20, BIS)
"The first way to help other people believe in themselves is to actually believe in them. When people sense that we believe in their potential and desire to be successful, it literally draws them in. Then we can share that belief with them. One way I do that is to 'put a 10 on their heads'. What I mean by that is, I give each person a score of 10 (on a scale of 1 to 10) when I meet them." ―John Calvin Maxwell