"Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus!" (Mazmur 77:13 a)
Kekudusan penting bagi Allah. Mengapa? Karena Allah kudus dan jalan-jalan-Nya adalah kudus. Ia ingin menguduskan, memisahkan umat-Nya supaya menjadi teladan bagi banyak orang. Kekudusan pun berarti sesuatu atau seseorang telah dipisahkan oleh Allah dari tengah-tengah lingkungannya untuk maksud khusus atau tujuan tertentu.
Tidak mudah menjaga kekudusan serta masih banyak orang yang meremehkan bahkan mempermaikan. Tetapi kita mesti menjaga, terlebih berusaha mengejar kekudusan.
"Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14)
Berusahalah untuk hidup rukun dengan semua orang. Berusahalah juga untuk hidup suci, khusus untuk Tuhan. Sebab tidak seorang pun dapat melihat Tuhan kalau ia tidak hidup seperti itu. (BIS)
Berusahalah hidup dalam damai dengan semua orang. Dan berusahalah hidup bebas dari dosa. Jika hidup seseorang tidak kudus, ia tidak akan melihat Tuhan. (VMD)
Kekudusan bukan sekadar menjaga diri atau terbebas dari hal-hal berbau pornografi dan seksual, melainkan lebih utama pada hati yang murni, pikiran yang bersih, serta sikap yang teguh seperti yang pernah Yusuf perbuat terhadap rayuan setiap hari dari istri Potifar, tuannya.
"Meskipun istri Potifar membujuk Yusuf setiap hari, pemuda itu tetap tidak mau tidur bersamanya." (Kej. 39:10, BIS)
Bagaimana dengan kita yang tiap hari dan waktu di manapun ada godaan dari dunia? Akankah kita menjauhi seperti halnya Yusuf yang tidak mau berada dekat-dekat dengan sesuatu ataupun seseorang yang dapat mencobainya itu?
Jadi, meskipun ia membujuk Yusuf hari demi hari, Yusuf tidak mau mendengarkan bujukannya untuk tidur di sisinya, bahkan sekadar untuk menyertainya. (Shellabear)
Tetapi dari hari ke hari perempuan itu terus-menerus merayu dia, walaupun Yusuf menolak dan sedapat mungkin menjauhkan diri daripadanya. (FAYH)