Johann Sebastian Bach, seorang penggubah lagu atau komponis kenamaan Jerman, pernah mengalami kemalangan dalam keluarganya, yakni kehilangan anak-anak laki-laki maupun perempuan yang meninggal dunia di masa kecilnya.
Meski merasa terpukul, apalagi karena kurang ada penanganan medis yang memadai pada waktu itu, namun Bach tetap berupaya untuk berkarya, terutama mempersembahkannya untuk Tuhan. Di tiap akhir komposisi pun, ia sering kali membubuhkan tulisan SDG atau singkatan untuk kata 'Soli Deo Gloria' yang kita tahu artinya dari bahasa Latin adalah segala kemuliaan hanya bagi Allah.
Selain itu, ia mengawali gubahannya dengan inisial dua abjad yakni JJ, yang kita tahu merupakan kependekan dari kata 'Jesu Juva' atau yang berarti "Tuhan Yesus, tolong aku" (Jesus, Help Me),
Bersyukurlah untuk karunia-karunia maupun kesempatan dan talenta yang Tuhan telah berikan serta percayakan bagi kita.
Keluaran 36:2, "Lalu Musa memanggil Bezaleel dan Aholiab dan setiap orang yang ahli, yang dalam hatinya telah ditanam TUHAN keahlian, setiap orang yang tergerak hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu."
Musa memanggil Bezaleel, Aholiab dan semua orang yang mendapat keahlian dari TUHAN dan yang rela membantu, lalu menyuruh mereka mulai. (BIS)
Moses summoned Bezalel and Oholiab along with all whom GOD had gifted with the ability to work skillfully with their hands. The men were eager to get started and engage in the work. (MSG)
Apa pun yang sekiranya kita alami, kita masih dapat berkarya bagi Tuhan dengan semangat serta kekuatan dari-Nya.
Mazmur 75:9 (Shellabear), "Tetapi aku, sampai selama-lamanya aku hendak memasyhurkan hal ini. Aku hendak melantunkan puji-pujian bagi Tuhan yang dipuja Yakub."
Aku selalu memberitakan itu kepada orang dan menyanyikan pujian bagi Allah Israel. (VMD)
But as for me, I will always proclaim what God has done; I will sing praises to the God of Israel. (NLT)
~ FG