"Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk." (Mark. 5:25-26)
Bayangkan, 12 tahun lamanya tidak disentuh oleh orang lain maupun anggota keluarganya.
Wanita yang sakit pendarahan, dalam Markus 5 ini, pada zaman itu dianggap najis karena penyakitnya itu.
Namun, Yesus menyembuhkannya lewat tenaga yang keluar dari diri-Nya, dan mengangkat peristiwa itu di depan publik sekaligus sebagai penanda bahwa dia sudah sembuh dan tidak lagi najis, dan Dia pun meneguhkan imannya.
"Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: 'Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.' Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga (sejumlah versi lain: kuasa, kekuatan, kuasa kesembuhan) yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: 'Siapa yang menjamah jubah-Ku?'" (ayat 27-30)
Tuhan Yesus memulihkan kehidupan kita tidak setengah-setengah, melainkan total atau sepenuhnya! Ambillah risiko yang baik bersama-Nya, seperti halnya yang dilakukan perempuan di ayat tadi.
"Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya (versi AMP: the whole truth, atau seluruh kebenarannya). Maka kata-Nya kepada perempuan itu: 'Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!'" (ayat 33-34)
Adalah lebih baik sesekali mencoba mengambil risiko yang terukur dan baik beserta-Nya, daripada tidak pernah sama sekali dan tetap saja berdiam diri dalam kehidupan ini.
"Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." (Yakobus 4:2 c)