John Wesley, seorang pengkhotbah yang besar, suatu hari pernah berdoa, "I put myself wholly into Thy hands: put me to what Thou wilt, rank me with whom Thou wilt; put me to doing, put me to suffering, let me be employed for Thee, or laid aside for Thee, or trodden under foot for Thee; let me be full, let me be empty, let me have all things, let me have nothing, I freely, and heartily resign all to Thy pleasure and disposal."
Atau terjemahan bebasnya: Aku menyerahkan diriku sepenuhnya ke tangan-Mu: tempatkanku di manapun Kaurindu, letakkanku bersama dengan siapa pun yang Kaumau, buatku melakukan sesuatu, taruh aku dalam penderitaan, biarkanku bekerja untuk-Mu, ataupun dikesampingkan demi Engkau, pun meski kudiinjak-injak karena-Mu, walau entah ku dalam segala kelimpahan, entah dalam serbakekurangan, ataupun memiliki segala-galanya, bahkan tanpa apa pun, aku siap dan menyerahkan segenap keberadaanku dan segalanya hanya untuk menyenangkan hati-Mu dan dipakai oleh-Mu.
Sebuah doa yang cukup rendah hati.
"Supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Ef. 2:7-10)