Lebih besar mana: ukuran pintu untuk keluar masuk rumah, ataukah tuan sang pemilik rumahnya? Tentu kita tahu jawabannya adalah pintu pasti lebih besar, bahkan ada yang sangat besar ya.
Tetapi, pernahkah kita barang sedetik saja menyadari ataupun memikirkan bahwa sebesar apa pun sebuah pintu rumah, untuk keluar-masuknya bisa "dikendalikan" dengan sesuatu yang jauh lebih kecil ukurannya daripada pintu itu sendiri, yaitu apa? Tentu kita juga tahu jawabannya, yakni sebuah kunci.
Banyak benda, materi ataupun hal besar yang memang cukup dikendalikan oleh sesuatu yang ukurannya jauh lebih kecil.
Lihatlah kendaraan-kendaraan, hanya dengan sebuah kemudi kita bisa mengendalikannya ke manapun kita mau pergi.
Yakobus 3:4 (TSI), "Begitu juga dengan kapal. Meski ukurannya amat besar dan memerlukan tenaga angin yang kuat untuk melaju, tetapi yang mengendalikan kapal besar itu hanya sebuah kemudi kecil, dan orang yang memegang kemudilah yang menentukan ke mana kapal itu pergi."
Perhatikan juga kapal-kapal laut. Walaupun begitu besar dan didorong oleh angin yang keras, kapal-kapal itu dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil ke arah mana saja sesuai dengan kehendak jurumudi. (Shellabear)
Dan dengan kemudi yang kecil dapatlah kapal yang besar dibelokkan oleh sang nakhoda ke arah yang dikehendakinya, walaupun angin bertiup sangat kencang. (FAYH)
Tetapi, poin inti yang ingin saya sampaikan di sini ialah tentang lidah. Anggota tubuh yang kecil, tetapi dapat menentukan arah kehidupan kita.
Yakobus 3:5 (TSI), "Demikianlah halnya dengan lidah. Meskipun lidah hanya bagian kecil dari tubuh, kita bisa memakainya untuk menyombongkan diri dan menciptakan kekacauan besar! Biarpun kecil, lidah dapat merusak banyak hal, sebagaimana hutan yang luas bisa terbakar hanya karena lidah api yang kecil."
So with the tongue; it is small, but its pretensions are great. What a vast amount of timber can be set ablaze by the tiniest spark! (REB)
A word out of your mouth may seem of no account, but it can accomplish nearly anything--or destroy it! It only takes a spark, remember, to set off a forest fire. (MSG)
Amsal 18:21 (TSI), "Hidup dan mati sering kali ditentukan oleh lidah. Siapa yang banyak bicara akan kena batunya."
Lidah mempunyai kuasa untuk menyelamatkan hidup atau merusaknya; orang harus menanggung akibat ucapannya. (BIS)
Words kill, words give life; they're either poison or fruit--you choose. (MSG)
Bagaimana dengan kita akhir-akhir ini, masih seringkah memperkatakan hal-hal yang baik, memberi semangat, serta membawa sukacita? Ataukah sebaliknya?
Walau sekadar berkata-kata tidak akan serta-merta menghasilkan apa-apa, tetapi ingat bahwa perkataan kita pun sanggup membuat perbedaan yang besar. Kiranya kita dimampukan untuk menguasai perkataan maupun mulut, lidah dan bibir kita oleh kuasa dan tuntunan Roh Kudus setiap hari.
Sebab, seperti halnya indikasi keadaan fisik lidah yang tidak sehat pun dapat menggambarkan, menunjukkan kesehatan seseorang, demikian halnya secara rohani apabila kita sering tidak dapat menguasai diri dalam hal perkataan maupun kata-kata yang keluar dari mulut kita.
~ FG