Ps. Rubin Adi Abraham pernah menceritakan ilustrasi tentang seorang suami yang ketika menghadapi masalah maupun menerima omelan, ia selalu membuka dompetnya, melihat foto istrinya, lalu menghela napas dan menguatkan hatinya sendiri.
Suatu hari, bosnya di kantor memarahi dia. Lalu seperti biasa, sekeluar dari ruangan pimpinannya itu, ia membuka dompet, menatap wajah foto istrinya, menghela napas dan menguatkan hati, lalu sanggup melanjutkan pekerjaan lagi. Beberapa kali seperti itu.
Sampai seorang teman yang mengamati kebiasaannya itu bertanya-tanya dan kagum, mengapa bisa hanya dengan melihat sebuah foto istrinya di dompet itu ia dapat tetap kuat menghadapi apa pun. Bahkan temannya itu ingin mencoba seperti itu juga menaruh foto istri di dompet.
"Kamu luar biasa ya, istrimu bisa jadi inspirasi begitu. Hanya dengan lihat foto istri di dompet, kamu tampak bisa kuat menerima omelan bos dan menghadapi apa pun…" puji temannya.
"Bukan begitu…" kata pegawai tadi, "sebenarnya, tidak ada masalah lebih berat daripada menghadapi istriku di rumah."
Pengkhotbah 7:16, "Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?"
Markus 4:39, "Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: 'Diam! Tenanglah!' Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali."
Engkau Gembala yang baik
Kau menuntun hidupku
Dan bawaku ke air tenang menyegarkan jiwaku
Sekalipun kuberjalan dalam lembah kekelaman
Tak akan gentar kumelangkah
S'bab Engkau besertaku