Ps. Indri Gautama pernah menyatakan, jika seseorang menyimpan dalam hati, seperti halnya hanya dua orang yang disebut dalam Alkitab yang pernah melakukannya, yaitu Yakub, dan Maria ibu Yesus, berarti mereka mendengar suara Tuhan.
Kejadian 37:11, "Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya."
Lukas 2:19, "Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya."
Lukas 2:51, "Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya."
Bagaimanakah dengan kita? Pernahkah mendengar suara Tuhan seperti itu dan menyimpannya dalam hati? Jika ya, berharap dan bersandarlah hanya pada Tuhan. Hargai dan pandang janji-janji-Nya itu sesuatu yang sangat berarti dalam hidup kita.
Mazmur 119:11, "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau."
Tuhan dapat mengizinkan apa pun agar membentuk kita dan mengubahkan hati kita.
Andrew Wommack dalam buku Living In God's Best pernah mengatakan, "Jika Allah sedang berbicara kepada Anda tentang sesuatu yang spesifik, Anda perlu merespons."
I will run and not grow weary
I will walk, I will not faint
I will soar on wings like eagles
Find my rest in Your everlasting name
You are my revival
Jesus on You I wait
And I'll lean on Your promise
You will renew my strength
(Lauren Daigle)