Mengeluh boleh saja. Tetapi, ujungnya mesti Allah. Dengan kata lain, berserah pada kehendak-Nya.
"Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: 'Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.'" (Mat. 26:39)
Lagipula siapakah yang lebih patut mengeluh?
Ia dikhianati.
Disesah.
Ditampar, ditinju, dipukul.
Ia diludahi.
Tangan-Nya dipaku. Kaki-Nya dipaku dengan paku yang lebih besar.
Ia pun ditikam.
Jadi, boleh saja mengeluh. Sebab ada banyak hal dalam hidup yang dapat membuat kita merasa lemah, kewalahan, marah, ataupun kecewa. Tetapi, mari jangan berlama-lama mengeluh.
"Dan bersyukurlah." (Kolose 3:15 c)