Seorang hamba Tuhan diundang sebagai pembicara ke sebuah 'gereja bawah tanah' atau yang berada di suatu lokasi tersembunyi karena di negara yang masih menganut faham komunisme. Sesampainya di tempat tujuan, beliau cukup terhenyak terhadap sejumlah keadaan di sana. Misalnya saja para jemaat yang hendak ikut beribadah mesti masuk bergantian dengan selang waktu beberapa menit, tidak bisa ramai-ramai secara bersamaan seperti di sini, sebab untuk menghindari timbulnya kecurigaan dari pihak aparat setempat.
Kemudian, juga tidak ada pendingin atau AC di ruangan ibadah, padahal jemaat yang hadir lumayan padat, sehingga mungkin udaranya panas di dalam.
Namun, satu hal yang membuat beliau lebih terkejut, sekaligus terharu, ialah ketika pemimpin pujian mengajak para jemaat untuk memuji-menyembah Tuhan, tidak terdengar satu pun suara, apalagi tepuk tangan. Melainkan, mereka harus "menyanyi" dalam hati! Melihat kesungguhan jemaat dalam memuji, menyembah dan menitikkan airmata meski tanpa bersuara ataupun bertepuk tangan, membuat hamba Tuhan tersebut sangat terharu dan menangis.
Bagaimana dengan kita? Masihkah menggunakan kesempatan serta waktu yang ada untuk memuji dan menyembah Tuhan dengan sebaik-baiknya? Sungguh-sungguhkah kita dalam beribadah? Dengan segenap hatikah kita mencari Dia?
Almarhum Pdt. Danny Tumiwa pernah mengingatkan, kalau tepuk tangan kita belumlah sampai membuat tangan kita panas, terutama dalam memberi tepuk tangan bagi Tuhan, maka itu belum bertepuk tangan. Jika untuk tokoh dunia ataupun artis, dan acara-acara lain saja kita mau memberikan tepuk tangan yang meriah, mengapa kita terkesan ogah-ogahan melakukannya bagi Tuhan?
Mazmur 75:9, "Tetapi aku hendak bersorak-sorak untuk selama-lamanya, aku hendak bermazmur bagi Allah Yakub."
But I will always tell about you, the God of Jacob, and I will sing your praise. (CEV)
But I will speak about your miracles forever. I will make music to praise the God of Jacob. (GWV)
Mazmur 27:8 (BIS), "Engkau berkata, 'Datanglah menyembah Aku.' Kujawab, 'Aku segera datang, ya TUHAN.'"
"Come," my heart has said, "seek his presence." I seek your presence, LORD. (REB)
You have said, Seek My face [inquire for and require My presence as your vital need]. My heart says to You, Your face (Your presence), Lord, will I seek, inquire for, and require [of necessity and on the authority of Your Word]. (AMP)
~ FG