Seorang anak kecil berlari begitu saja ketika melihat ada sebuah wahana permainan dengan warna-warni kelap-kelip lampu di dalam pusat perbelanjaan atau mal, meninggalkan papa dan mamanya di belakangnya.
Sang ibu pun memanggil namanya, demikian juga sang papa, supaya anak mereka itu tidak berlari ataupun jauh-jauh dari mereka. Namun, seperti sang anak tidak menghiraukan suara dan panggilan dari papa-mamanya. Seolah-olah apa yang ia lihat dan kejar di depannya itu, serta yang ia inginkan lebih besar, lebih baik, lebih berarti daripada kebersamaan maupun papa-mamanya tersebut.
Anak itu tentu tidak menyadari bahwa orangtuanya adalah sumber untuk penghidupannya karena masih anak-anak. Apalagi, ia pun tidak dapat masuk ke wahana permainan tanpa pertolongan papa-mamanya.
Mungkinkah sering kali kita seperti tindakan anak kecil tersebut, yang meninggalkan orangtuanya, berlari menuju apa yang menjadi keinginan kita, tanpa memperhatikan atau mempedulikan risiko bahaya ataupun berada jauh dari Sumber hidup kita, yaitu Tuhan sendiri?
Setelah menerima begitu banyak berkat, bahkan memperoleh apa pun yang menjadi jawaban doa, kita begitu saja melupakan dan tidak mengacuhkan Dia lagi, mengabaikan suara serta tuntunan-Nya?
Kiranya, hari ini kita semakin menyadari, bahwa sungguh di luar Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Yohanes 15:4-5, "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."
Dwell in Me, and I will dwell in you. [Live in Me, and I will live in you.] Just as no branch can bear fruit of itself without abiding in (being vitally united to) the vine, neither can you bear fruit unless you abide in Me. I am the Vine; you are the branches. Whoever lives in Me and I in him bears much (abundant) fruit. However, apart from Me [cut off from vital union with Me] you can do nothing. (AMP)
Remain having a close relationship with me. If you do that, I will remain having a close relationship with you. A branch of a vine cannot bear fruit if it is cut off and left by itself. To bear fruit, it must remain attached to the vine. Similarly, you cannot live the way that God wants you to if you do not remain united to me. I am like a vine. You are like the branches. All those who remain having a close relationship with me and I remain having a close relationship with them will do much that pleases God, like a vine that bears much fruit. Remember that you can do nothing that truly pleases God without my help. (DEIBLER)
"It would seem that Our Lord finds our desires not too strong, but too weak. We are half-hearted creatures, fooling about with drink and sex and ambition when infinite joy is offered us, like an ignorant child who wants to go on making mud pies in a slum because he cannot imagine what is meant by the offer of a holiday at the sea. We are far too easily pleased."
(Tampaknya, Tuhan kita menganggap keinginan kita tidak terlalu kuat, tetapi terlalu lemah. Kita ibarat setengah hati, yang bermain-main dengan berbagai macam dosa ataupun ambisi, padahal Allah menyediakan sumber sukacita yang kekal, ibarat anak kecil yang acuh tak acuh hanya ingin terus bermain-main di kubangan lumpur, tanpa pernah membayangkan adanya tawaran liburan yang luar biasa di laut. Kita makhluk yang mudah lupa diri serta terlena kesenangan dunia.) ~ C. S. Lewis
~ FG