Kita tahu, untuk tetap menyala, sebuah arang mesti tetap berada di dalam kumpulan, atau bersama arang-arang yang membara lainnya. Memang bisa saja satu arang sepertinya akan terlihat menyala di luar bara api maupun kumpulan arang, namun lama-kelamaan pasti berhenti berkobar atau membara apabila terus-menerus dalam keadaan demikian.
Demikian pula, agar roh kita dapat tetap menyala-nyala, serta api kerohanian kita tidak pudar ataupun merosot, senantiasalah berada dalam hadirat Tuhan, serta bersama dengan orang-orang benar lainnya ataupun gereja. Memang ada saatnya kita perlu mengambil waktu sendirian untuk misalnya berdoa maupun hanya berduaan dengan Tuhan, namun kita mesti menjaga supaya api rohani kita tidak padam ataupun menjadi lemah.
Roma 12:11, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."
Rajinlah bekerja dan jangan malas! Dengan kekuatan dari Roh Allah, hendaklah kamu melayani Tuhan dengan penuh semangat. (TSI)
Don't burn out; keep yourselves fueled and aflame. Be alert servants of the Master. (MSG)
Lukas 12:35 (TSI), ""Hendaklah kalian selalu siap sedia melayani Allah! Hendaklah kalian seperti para hamba yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta pernikahan. Siang-malam mereka selalu siap sedia menyambut dia dengan pelita-pelita yang tetap menyala. Dengan begitu, ketika tuan itu pulang dan mengetuk pintu, mereka siap dan segera membukakan pintu baginya."
Keep your shirts on; keep the lights on! (MSG)
Be always ready for doing God's work, like people who have put on their work clothes and are ready, with their lamps burning all night. (DEIBLER)
Karenanya, tetaplah berada dalam komunitas yang benar agar tetap kuat menghadapi serta menjalani kehidupan. Berakar dan bertumbuh di dalamnya, serta saling melayani.
Pdt. Roy Tanudjaja mengingatkan, "Fondasi hidup berkomunitas dan dasar hidup bergereja sesungguhnya bukanlah kesempurnaan, melainkan kerendahan hati untuk mau belajar dari satu sama lain, serta sikap saling mempercayai. Tanpa kerendahan hati dan sikap saling percaya, kita akan sulit membangun komunitas yang sehat atau kuat. Kita ada di dalam gereja ataupun sebuah komunitas bukan karena semua itu dapat memenuhi seluruh harapan kita, melainkan karena Tuhan telah memberikan, mempercayakan gereja dan komunitas itu kepada kita."
Tetaplah berapi-api dalam Tuhan, serta senantiasa berjaga-jaga.
Ibrani 10:25 (TSI), "Janganlah malas berkumpul dalam persekutuan kita, seperti yang sudah menjadi kebiasaan sebagian orang. Sebaliknya, marilah kita saling mengingatkan untuk tetap rajin berkumpul dan lebih rajin lagi, sebab hari kedatangan Kristus semakin dekat."
Janganlah kita lalai menghadiri kebaktian di gereja seperti yang dilakukan beberapa orang, tetapi marilah kita saling memberi dorongan dan saling mengingatkan, teristimewa sekarang ini, sebab hari kedatangan-Nya yang kedua kali sudah dekat. (FAYH)
Not forsaking or neglecting to assemble together [as believers], as is the habit of some people, but admonishing (warning, urging, and encouraging) one another, and all the more faithfully as you see the day approaching. (AMP)
~ FG