Seorang pria, karena rasa tamak serta takut tidak dapat mencukupi kebutuhannya, maka ia mulai mengumpulkan berbagai barang dan memasukkan ke dalam rumahnya. Hari demi hari ia melakukannya. Awalnya, masih ada ruang bagi dia untuk bergerak, sampai akhirnya lama-kelamaan tidak ada cukup ruang lagi saking penuh sesak dengan barang-barang maupun harta bendanya
Mengapa banyak orang sepertinya mengejar ketamakan? Atau mungkin sifat tersebut juga masih ada dalam diri serta hidup kita?
Melalui firman-Nya hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu" (lih. Luk. 12:15).
Lalu Yesus berkata kepada orang banyak yang ada di situ, "Hati-hatilah, jangan sampai kalian menjadi serakah. Sebab, orang mempunyai hidup sejati bukan karena ia memiliki harta yang banyak." ~ Lukas 12:15 (BSD)
And He said to them, Guard yourselves and keep free from all covetousness (the immoderate desire for wealth, the greedy longing to have more); for a man's life does not consist in and is not derived from possessing overflowing abundance or that which is over and above his needs. (AMP)
Speaking to the people, he went on, "Take care! Protect yourself against the least bit of greed. Life is not defined by what you have, even when you have a lot." (MSG)
Daripada terus-menerus memburu ketamakan, bukankah masih lebih baik senantiasa berusaha mengejar hidup benar di mata Tuhan?
David McCasland mengatakan, "Rasa cukup dan kemurahan hati berlawanan dengan ketamakan. Ketika kita belajar bersyukur kepada Allah atas apa yang kita miliki dan rela berbagi dengan orang lain, kita menghentikan usaha mengisi kekosongan rohani di dalam hati dengan harta benda. Dan ketika kita mengasihi Yesus lebih daripada uang dan harta, kita mendapati bahwa Dialah harta terbesar dalam hidup kita. Kita menemukan bahwa pengenalan akan Dia adalah sumber kepuasan sejati."
1 Timotius 6:11 (TSI), "Tetapi kamu adalah milik Allah. Karena itu jauhkanlah dirimu dari semuanya itu. Kejarlah terus hidup yang benar dan yang sesuai kehendak Allah. Tetaplah percaya kepada Kristus. Teruslah berbuat kasih dan bersikap lemah lembut kepada semua orang. Dan bertahanlah dalam penderitaan."
But as for you, O man of God, flee from all these things; aim at and pursue righteousness (right standing with God and true goodness), godliness (which is the loving fear of God and being Christlike), faith, love, steadfastness (patience), and gentleness of heart. (AMP)
But you, Timothy, man of God: Run for your life from all this. Pursue a righteous life--a life of wonder, faith, love, steadiness, courtesy. (MSG)
1 Timotius 6:18 (TSI), "Nasihatilah juga mereka supaya berusaha menjadi kaya di mata Allah, yaitu murah hati, suka memberi, dan menggunakan hartanya untuk mengerjakan segala perbuatan yang baik. Dengan berbuat begitu, mereka sama dengan menabung harta di surga sebagai bekal untuk kehidupan yang akan datang. Jadi, mereka mengarahkan tujuannya pada hidup yang kekal."
Beritahukan supaya mereka mempergunakan uang mereka demi tujuan baik. Mereka wajib menjadi kaya dalam perbuatan-perbuatan baik dan dengan senang hati memberi kepada orang yang berkekurangan, selalu bersedia membagikan kepada orang lain apa yang diberikan Allah kepada mereka. (FAYH)
"Too many people write their blessings in the sand, but engrave their sorrows in marble." ~ Charles H. Spurgeon
~ FG