Kita mungkin sempat dikagetkan dengan berita akhir-akhir ini tentang peristiwa yang menyangkut salah seorang ternama di negeri ini yang terkait dengan tindak kejahatan melibatkan jumlah uang yang sangat besar, bahkan hingga ratusan triliun rupiah.
Sebelum-sebelumnya, mungkin banyak orang maupun kita sendiri yang merasa iri hati melihat mereka yang terlihat begitu diberkati, menikmati berbagai fasilitas, dan hidup mewah dengan kekayaan yang ada. Sementara kita menganggap sudah hidup jujur, berbuat dan bekerja dengan baik, tetapi rasanya tidak pernah memperoleh apa yang mereka miliki.
Namun, janganlah kita seperti demikian lagi. Apabila kita menilai hal-hal di dunia dari pandangan manusawi yang terbatas saja, kita akan menjadi kecewa ataupun berputus asa. Tidak perlu menjadi iri terhadap orang lain. Apalagi kepada orang-orang yang berbuat tidak baik atau fasik.
Firman-Nya hari ini menyatakan dan mengingatkan, orang fasik itu diletakkan oleh Allah seperti di tempat yang licin. Di depan mata manusia, mungkin mereka terlihat baik-baik saja, tetapi di hadapan Allah, mereka jauh dan berbuat salah. Pada akhirnya, seandainya mereka mengeraskan hati serta tidak mau berubah atau bertobat kepada Tuhan, mereka akan tergelincir, terjatuh, dan mengalami kehancuran.
Mazmur 73:12-20, "Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya! Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi. Seandainya aku berkata: 'Aku mau berkata-kata seperti itu,' maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu. Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku, sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan! Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina."
Jadi, tidaklah perlu iri, apalagi mengharapkan hal-hal yang tidak baik terjadi bagi mereka yang melakukan kejahatan. Tetap percaya saja pada Allah bahwa Dia baik adanya. Sebab, pada akhirnya orang benar akan berhasil dan menang bersama Allah, sedangkan orang fasik pasti menuju kehancuran.
Mazmur 73:18 (FAYH), "Sesungguhnya jalan yang sedang mereka tempuh sangat licin -- dengan tiba-tiba Allah akan membiarkan mereka tergelincir ke dalam jurang kebinasaan mereka."
You will make them stumble, never to get up again. (CEV)
Amsal 13:22 (FAYH), "Harta orang baik ditinggalkan sebagai warisan bagi keturunannya, tetapi harta orang berdosa jatuh ke tangan orang-orang benar."
A good man leaves an inheritance [of moral stability and goodness] to his children's children, and the wealth of the sinner [finds its way eventually] into the hands of the righteous, for whom it was laid up]. (AMP)
If you obey God, you will have something to leave your grandchildren. If you don't obey God, those who live right will get what you leave. (CEV)
Lukas 12:21 (BSD), "Yesus mengakhiri cerita itu dan berkata, 'Itulah yang akan terjadi dengan orang seperti itu. Ia berusaha menjadi kaya untuk diri sendiri, tetapi, tidak kaya dalam pandangan Allah.'"
That's what happens when you fill your barn with Self and not with God. (MSG)
Then Jesus ended this illustration by saying, "That is what will happen to those who store up goods just for themselves, but who do not value the things that God considers valuable." (DEIBLER)
~ FG