Seting waktunya sudah cukup lama, yakni tahun 1727.
Di sebuah toko kecil di salah satu sudut kota di Inggris, seorang pria tua terlihat sedang mempersiapkan dan merapikan buku-bukunya untuk dijual di kios Uttoxeter. Sambil terbatuk-batuk karena debu, beliau meminta tolong putranya yang berusia 18 tahun untuk membawakan buku-buku itu ke pasar.
Tetapi, pemuda itu tidak menghiraukan permintaan ayahnya, malah asyik melakukan hal yang lain. Ketika moda angkut tiba, ayahnyalah yang akhirnya keluar, di tengah guyur hujan, membawa buku-buku tadi, dan menempuh jarak sekitar 32 kilometer.
Bertahun-tahun kemudian, seorang pria paruh baya terlihat berdiri lama di bawah guyuran hujan di sebuah kios buku. Setelah mereda, ia beranjak ke kereta yang mengangkutnya pulang. Di sana, ia tertunduk, seraya menangis tersedu-sedu, sebab ingatannya membawanya kembali puluhan tahun yang lampau tatkala memperlakukan dan membiarkan ayahnya waktu itu.
Ulangan 5:16 (BIS), "Hormatilah dan peliharalah ayah dan ibumu; itulah perintah-Ku, TUHAN Allahmu, supaya kamu sejahtera dan panjang umur di negeri yang akan Kuberikan kepadamu."
Hormatilah ayah dan ibumu sebagaimana TUHAN Allahmu telah memerintahkannya kepadamu. Jika kamu mengikutinya, kamu akan hidup lama dan segala sesuatu berjalan dengan baik bagimu di negeri yang diberikan TUHAN Allahmu kepadamu. (VMD)
Respect your father and mother, and you will live a long and successful life in the land I am giving you. (CEV)
Bagaimana dengan kita hari-hari ini? Apakah masih memiliki kesempatan untuk menunjukkan dan menyatakan kasih sayang, kepedulian, serta perhatian bagi orangtua kita? Jangan sampai seperti penulis terkenal Samuel Johnson di atas, yang tidak sempat melakukannya dan menghormati ayahnya.
Ada berkat Allah dalam penghormatan dan ketaatan.
~ FG