Ps. Craig Groeschel pernah menceritakan tentang seorang pria yang selalu menyalami tangan pendetanya seusai beribadah di gereja. Yang menarik perhatian adalah, setiap kali berjabatan, pria tersebut selalu mengatakan, "Pak pendeta, jawaban saya akan selalu adalah iya. Jadi, ada yang bisa saya bantu?"
Namun, karena belum mengenalnya, pendetanya tersebut agak kebingungan, tetapi tetap berusaha ramah serta berterima kasih.
Minggu demi minggu, selalu seperti itu.
Sampai akhirnya, karena penasaran, maka pada suatu hari Minggu setelah berkhotbah dan ibadah, pendetanya menanyakan kepadanya sambil mengajaknya minum kopi sejenak. Ketika duduk bersama dan menikmati kopi, pria itu menjelaskan mengapa ia mengatakan hal yang sama berulang kali kepada pendetanya setiap Minggu, ternyata ia menanti-nantikan untuk memberi tahu bahwa ia akan senantiasa bersedia melayani tugas apa pun di gereja mereka.
Ia pun menceritakan secara jujur masa lalunya yang buruk, namun bersyukur karena kasih karunia Tuhan yang telah menyelamatkannya. Ia sadar hidup ini adalah anugerah yang indah, serta merupakan sebuah kesempatan dari Tuhan. Karena itu, ia ingin melayani Dia melalui apa pun yang bisa ia kerjakan—membersihkan halaman, menolong seseorang, menjadi supir, dan lainnya.
Bagaimana dengan kita, apakah Saudara dan saya juga bersedia saat ada kesempatan untuk melayani Dia?
Lukas 21:13 (BSD), "Itu akan menjadi kesempatan bagi kalian untuk memberitakan di depan umum Kabar Baik dari Allah mengenai Aku."
Tetapi, hal itu justru akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi tentang Aku. (AMD)
But this will be your chance to tell about your faith. (CEV)
"Your purpose is to represent Christ to the lost so that they can be saved." ~ Charles F. Stanley
~ FG