Menjelang saat-saat terakhir William Booth, pendiri Bala Keselamatan atau The Salvation Army, yang terbaring di tempat tidur karena sakit, sementara para relawan organisasi kemanusiaan tersebut berada di sebuah pertemuan internasional, dan seyogianya beliaulah yang menjadi pembicara, maka mereka pun rela menantikan kata-kata darinya meski dari rumahnya, melalui pesan telegram.
William Booth, dengan semangat tersisa, hanya mendiktekan kata berikut ini bagi mereka, yang sekaligus juga dapat dikatakan menjadi khotbah terakhirnya: "Others!" atau jangkaulah jiwa-jiwa, perhatikan, dan tolonglah orang lain yang membutuhkan.
Bahkan, di masa akhir hidupnya, beliau masih memikirkan kebutuhan orang-orang lain, terutama yang belum memperoleh keselamatan dan hidup yang kekal bersama Tuhan Yesus di kerajaan surga.
Bagaimana dengan kita?
Selama masih ada kesempatan untuk hidup, apakah orientasi kita juga tertuju pada orang lain yang memerlukan bantuan serta perhatian, dan menjadi berkat bagi mereka, ataukah terus-menerus memikirkan kepentingan serta kebutuhan diri sendiri saja?
Filipi 2:4 (FAYH), "Jangan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi perhatikanlah juga kepentingan orang lain."
Don't be obsessed with getting your own advantage. Forget yourselves long enough to lend a helping hand. (MSG)
2 Timotius 3:2 (TSI), "Banyak orang akan mengasihi dirinya sendiri, cinta uang, sombong, suka memuji diri, suka menghina orang lain, durhaka kepada orangtua, tidak tahu berterima kasih, mengabaikan Allah."
Sebab orang hanya akan mencintai uang serta dirinya sendiri; mereka angkuh dan membanggakan diri, mengejek Allah, melawan orang tua dan tidak tahu berterima kasih kepada mereka, dan benar-benar jahat. (FAYH)
This is because such evil people will be habitually loving themselves and loving money. They will habitually boast about themselves, they will be proud, and will often say bad things about others. They will disobey their parents. They will not be thankful, nor will they respect anything that is good. (DEIBLER)
~ FG