GBI PRJ (CK7)

Kita bersama akan memperingati kemerdekaan RI yang ke 79. Dalam mengisi kemerdekaan perlu usaha untuk menjaganya. Begitu juga berlaku dalam keimanan kita. Kita hanya perlu percaya dan mengakui Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan kita diselamatkan, namun untuk mempertahankannya perlu bayar harga.

Mazmur 73 : 2
Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. 

Waspadalah, iman kita dapat terbunuh dengan banyak hal tanpa kita sadari.

Mari kita akan melihat bagaimana untuk merefleksi diri, supaya iman kita tetap menyala-nyala dalam Tuhan. 

Michael Jordan adalah pemain bola basket legendaris yang terus menjaga penampilan bermainnya, ia berkata : Aku bermain untuk menang, baik dalam latihan ataupun pada pertandingan sesungguhnya.

Setiap hari bagi dia merupakan latihan, sama saat ia bertanding. Begitu juga dalam iman kita, setiap hari merupakan latihan, baik dalam mengalami ujian, masalah, dan tantangan hidup.

1 Korintus 9 : 27a
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya.

Hal-hal yang membuat secara perlahan iman kita mati, yaitu :

1. Gangguan (Distraction)

Kidung Agung 2 : 15 
Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga !

Dalam kehidupan kekristenan kita perlu fokus kepada kehendak-Nya untuk mengatasi berbagai gangguan. Rubah dalam ayat di atas hanya melakukan hal gangguan kecil kepada pohon dengan menggesekkan tubuh atau ekornya yang akan menggangu pertumbuhan tanaman. Segera usir !

2. Tidak mau berubah (Palteuing Syndrome)
Pada setiap momen tertentu, kita mempunyai dua pilihan, yaitu melangkah maju menuju pertumbuhan atau  melangkah mundur menuju rasa aman. (Abraham Maslow)

Hati-hati, saat kita merasa nyaman dan tidak mau berubah dalam kehidupan kekristenan, itu akan membunuh iman kita.

2 Raja-raja 4 : 1 - 3
Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru : Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan Tuhan. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya. Jawab Elisa kepadanya : Apakah yang dapat kuperbuat bagimu Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.
Berkatalah perempuan itu : Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.
Lalu berkatalah Elisa : Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.

Dalam ayat tersebut, dikatakan seorang wanita yang merasa nyaman di dalam kesusahannya, dimana saat ditanya oleh Elisa ia menjawab bahwa ia tidak memiliki apapun di rumah, kecuali buli-buli. Lalu, Elisa memintanya agar ia keluar rumah untuk bertindak, wanita tersebut harus keluar dari zona nyaman.

3. Rutinitas
Rutinitas memiliki 2 konotasi, yaitu :

A. Rutinitas = Ketekunan (positive)
Misalnya melakukan doa terus sampai sesuatu terjadi.

B. Rutinitas tanpa kegairahan (Jenuh)
Terus melakukan dengan tekun, rutin tanpa tujuan.

2 Samuel 21 : 15 - 17
Ketika terjadi lagi peperangan antara orang Filistin dan orang Israel, maka berangkatlah Daud bersama-sama dengan orang-orangnya, lalu berperang melawan orang Filistin, sampai Daud menjadi letih lesu. Yisbi-Benob, yang termasuk keturunan raksasa - berat tombaknya tiga ratus syikal tembaga dan ia menyandang pedang yang baru - menyangka dapat menewaskan Daud. Tetapi Abisai, anak Zeruya, datang menolong Daud, lalu merobohkan dan membunuh orang Filistin itu. Pada waktu itu orang-orang Daud memohon dengan sangat kepadanya, kata mereka : Janganlah lagi engkau maju berperang bersama-sama dengan kami, supaya keturunan Israel jangan punah bersama-sama engkau.

Take Home Message :

* Raksasa besar mungkin tidak bisa mengalahkanmu, tetapi waspadalah dengan sesuatu yang tidak terduga, tidak nampak besar dan mungkin diremehkan namun itu bisa membuatmu terjatuh dan mati iman.

* Perubahan di dalam Tuhan, pasti mendatangkan pertumbuhan meskipun terasa berat.

* Keindahan hidup dalam Tuhan adalah bukan bagaimana semua hal ini dimulai tetapi bagaimana kita mengakhirinya.

* Apakah Tuhan akan menemukan iman itu tetap terpelihara dalam hidup kita ?

Tuhan Yesus Memberkati