GBI PRJ (CK7)

Selama kita hidup, kita pasti mengalami dan menghadapi masalah dan persoalan. Sering kali kita mengeluh, dan marah karena keadaan ini. Tetapi, Tuhan mengajarkan kita untuk tetap bersyukur. Mengucap syukur adalah suatu keharusan dan bagian yang tidak bisa terlepas dari kehidupan kita. 

Empat alasan mengapa kita harus mengucap syukur :

1. Mengucap syukur adalah sikap yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita.
Mengucap syukur dalam segala hal artinya mengucap syukur, baik dalam hal yang baik maupun yang kurang baik. Kita harus tetap mengucap syukur, karena Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ada harapan dan jalan keluar dari setiap kesulitan-kesulitan kita. 

1 Tesalonika 5 : 18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Roma 8 : 28 
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

2. Mengucap syukur adalah tanda bahwa Roh Kudus ada dalam hati kita.
Seseorang yang tidak pernah mengucap syukur harus diragukan apakah ada Roh Kudus di dalam dirinya. Ketika Roh Kudus di dalam kita, bukan hanya ketika kita bisa berbahasa roh, tetapi ada damai sejahtera dalam setiap tingkah laku kita, serta ucapan syukur setiap saat.

Efesus 5 : 18 - 20
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.

3. Mengucap syukur adalah ciri dari kehidupan orang yang beriman.
Sebagai orang percaya, kita harus sembuh bukan hanya secara fisik, tetapi juga sembuh secara rohani. 

Lukas 17 : 15 - 19
Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata : Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir ? Di manakah yang sembilan orang itu ? Lalu Ia berkata kepada orang itu : Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.

4. Mengucap syukur merupakan pilihan, bukan sekadar perasaan.
Mengucap syukur ketika dalam keadaan senang dan baik itu sangatlah mudah, tetapi bagaimana ketika keadaan sedang tidak baik ? Mengucap syukur yang benar bukanlah tergantung pada perasaan ataupun keadaan kita, melainkan karena kita memilih untuk tetap mengucap syukur.

Habakuk 3 : 17 - 18
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. 

Tuhan Yesus Memberkati