GBI PRJ (CK7)

Dia Allah yang begitu agung, besar, mulia, dan layak untuk disembah.

Daniel 3 : 1 - 3  
Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel. Lalu raja Nebukadnezar menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu.  Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.

Daniel 3 : 4 - 7
Dan berserulah seorang bentara dengan suara nyaring: "Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa: demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu; siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!" Sebab itu demi segala bangsa mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka sujudlah orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, dan menyembah patung emas yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.

Dari cerita dalam Alkitab tentang Sadrakh, Mesakh, dan Abednego saat berada dalam pembuangan di negeri Babel, dilemparkan ke dalam dapur api yang menyala, ada empat hal rohani yang bisa kita pelajari:

•    Pressure will come.
Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, tantangan kehidupan pasti akan datang. Pressure atau tekanan adalah proses, di mana hidup kita semakin dimurnikan. Sebagai orang Kristen, sejatinya hidup kita akan selalu diproses.

Pressure yang akan mendatangkan tantangan hidup, entah dukacita atau kegagalan, pressure akan datang dalam kenyamanan. Dalam kenyaman hidup bisa menjadi musuh terbesar bagi kita, ilah-ilah lain, sehingga kita tidak bisa bertumbuh sungguh-sungguh bersama Tuhan. Teguhkan iman saat kita sedang menghadapi masalah, dan setiap pergumulan memiliki masa kadaluwarsa, badai pasti berlalu, masalah tidak akan pernah selalu menetap dalam hidup kita, dan kita seharusnya lebih bijak dalam bersikap, serta menjalani kehidupan.

Kualitas hidup kita harus baik dan berhikmat di dalam Tuhan, dan Dia mau memperbaiki kualitas hidup kita supaya semakin baik. 

•    His presence is with us.
Jangan gentar dan takut, karena penyertaan Tuhan selalu ada bersama-sama anak Tuhan, sekalipun saat ini kita sedang ada dalam “dapur perapian”. Seberapa besar iman kita, atau di mana iman kita diletakkan?

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengerti seberapa besar Tuhan yang mereka layani. Semakin kita melayani Tuhan, kita akan semakin mengenal Dia. Layani Tuhan dengan sepenuh hati, karena dari situ kita akan melihat penyertaan dan perlindungan-Nya dalam hiudp kita. Nama-Nya Imanuel, Allah beserta kita. 

Beriman bukan berarti kita menyangkal adanya tantangan. Akan tetapi, beriman adalah saat kita menolak bahwa masalah adalah titik akhir hidup kita. Saat kita beriman, kita akan bisa mengatakan, masalah bukan akhir dari hidup kita. Bukan seberapa besar iman kita, tetapi kepada siapa kita menggantungkan iman kita. Put your faith in Jesus, itu yang terpenting.

•    Promotion comes after the fire. 
Saat menghadapi tantangan, masalah kehidupan, percayalah Tuhan sedang bekerja di balik layar untuk memprosmosikan hidup kita. Ia mempromosikan hidup orang yang mengasihi Dia. Promosi akan datang dalam hidup kita, dan nama Tuhan dipromosikan dalam hidup kita. 

Jangan bandingkan hidup kita dengan orang lain, tetapi berdiam diri, dan percayalah. Justru dalam “dapur api”, dan melalui badai kehidupan yang kita lalui, akar hidup kita semakin kuat, menjadi pribadi yang lebih sabar, dan lebih bagus lagi. Jika kita tidak mau menghadapi tantangan, kita akan menjadi pribadi yang mudah tersinggung, dan gampang menyererah. Relakanlah hati kita untuk diproses oleh Tuhan, maka kita akan mendapat promosi dari Dia.

•    The ultimate rewards is the Person of Christ.
Saat mengalami tantangan kehidupan, jangan hanya bermalas-malasan, melainkan tetaplah berjalanan dalam iman kepada Tuhan, maka kita akan melihat kemuliaan-Nya. ‘Teofani’ adalah bentuk penyataan diri Kristus dalam Perjanjian Lama. Dia datang ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia. 

Tantangan pasti akan datang, tetapi jangan takut.

Dalam iman kekristenan kita, seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, mungkin jabatan bisa hilang, bahkan semuanya bisa saja lenyap, tetapi mereka bertemu dengan Yesus di dapur perapian itu. 

Pribadi Yesus sendirilah yang menjadi ‘rewards’ bagi kita. Jadilah orang Kristen karena mau mendapatkan pribadi Kristus. 

Nah pertanyaannya, seandainya tidak, apakah Yesus cukup bagi kita? Seandainya kita tidak kaya, tidak menikah, tidak memiliki rumah, apakah Yesus cukup bagi kita? Atau kita hanya mau mendapatkan berkat-Nya saja?

Mari kita kejar Kristus melebihi segalanya, karena tidak ada satu hal yang bisa memuaskan hati kita, selain Yesus.

Tuhan Yesus Memberkati