GBI PRJ (CK7)

Kita dapat merenungkan kehidupan Yakub dan Rahel untuk belajar tentang kepuasan dalam kehidupan pernikahan.

Menurut pakar pernikahan dan keluarga, D. Olson, kepuasan dalam pernikahan ialah perasaan yang bersifat subjektif yang dirasakan suami serta istri, baik perasaan bahagia, puas, maupun menyenangkan secara menyeluruh terhadap pernikahannya. Selanjutnya, terdapat sejumlah aspek yang menentukan kepuasan pernikahan : 
• Kepribadian
• Komunikasi
• Manajemen Konflik 
• Manajemen Keuangan
• Kepuasan Rekreasional
• Hubungan Seksual 
• Anak serta Pengasuhan
• Keluarga dan Teman-teman 
• Pelaksanaan Fungsi dan Peran
• Kerohanian

Olson menyatakan, kepuasan pernikahan menjadi prediktor terbaik apakah suatu rumah tangga akan bertahan atau tidak. Lalu, kepuasan pernikahan dapat dicapai apabila masing-masing pasangan, baik suami juga istri mampu saling memenuhi kebutuhan pasangannya. Hambatan pemenuhan kebutuhan satu atau lebih anggota keluarga akan menimbulkan ketidakpuasan. Ketidakpuasan juga dapat diakibatkan pasangan atau individu membandingkan dengan individu atau pasangan lain.

Manusia umumnya mendasarkan kepuasannya pada tiga hal, yaitu :
1. Materi
2. Prestasi (Prestise)
3. Kesibukan

Kini kita masuk pada contoh pengalaman Yakub dengan Rahel. Yakub jatuh cinta pada Rahel, tetapi karena ditipu Laban pamannya, yang didapat Yakub justru Lea, sehingga mesti kerja tanpa upah selama 7 tahun lagi, baru mendapatkan Rahel. Lea berkali-kali melahirkan anak laki-laki bagi Yakub, sehingga Rahel cemburu atau iri dan tidak puas. Ketidakpuasannya itu mendorongnya melakukan tindakan yang menghalalkan segala cara.

Lea juga awalnya sempat iri karena Yakub masih lebih mencintai Rahel. Setelah mengubah sikap hatinya, maka putra yang dilahirkan Lea adalah Yehuda, yang menghasilkan garis keturunan-keturunan sampai pada Tuhan Yesus. Lea dikubur bersama Yakub serta leluhur-leluhurnya (Abraham dan Sara, Ishak dan Ribka) di Gua Makhpela, sementara Rahel dikubur sendirian, di utara Yudea, bagian selatan Tepi Barat, tepat di luar daerah Gilo di Yerusalem, di pintu masuk utara ke Betlehem.

Apa yang bisa kita renungkan dari sikap ketidakpuasan :

• Ketidakpuasan merupakan racun yang membunuh pernikahan secara pelan dan pasti.

• Ketidakpuasan bertentangan dengan firman Tuhan.

• Ketidakpuasan menghalangi menikmati hidup atau mensyukuri berkat Tuhan, sebab sifat alamiah kedagingan manusia ialah merasa tidak pernah puas.

• Ketidakpuasan menyebabkan gagal melihat kebaikan-Nya, selalu bersungut-sungut, yang bila berkepanjangan menyebabkan kematian secara rohani maupun fisik.

• Ketidakpuasan menghalangi membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, selalu berkomentar negatif yang juga menghasilkan atmosfer negatif, dan pergaulan buruk merusak kebiasaan yang baik, serta pada dasarnya tidak ada orang yang mau mendapat pengaruh buruk yang merusak hal-hal baik dalam dirinya.

• Ketidakpuasan mengarah pada kondisi kesepian.

Ibrani 13 : 5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman : Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.

Yakobus 4 : 3
Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Don't compare yourself to others who call themselves Christians. Compare yourself to Scriptures. (Paul Washer)

Yang dapat kita hayati tentang kepuasan :

1. Kepuasan terutama dan terbesar hanya dapat kita temukan di dalam Tuhan.
Hanya Dia yang dapat mengaruniakan keselamatan serta ketenangan yang sejati dan tidak tergoyahkan. Ia sanggup memperbaharui semangat kita sehingga bagai rajawali yang terbang tinggi mengatasi badai. Bersyukurlah kepada-Nya untuk kebaikan-kebaikan yang sudah Ia lakukan di hidup kita, dan imani masih banyak lagi yang akan Ia perbuat. Tertanamlah di komunitas yang membantu untuk selalu menemukan hal untuk kita syukuri di dalam Tuhan.

Mazmur 62 : 2 - 3  
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.

Mazmur 103 : 5 
Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

2. Temukan lepuasan saat kita mengalihkan fokus pada pasangan kita. 
Fokuslah pada kebaikan pasangan, dan bukannya hanya pada kekurangannya. Ucap terima kasih untuk berbagai hal baik yang dilakukan. Lalu, upayakan yang terbaik untuk membangun dan membahagiakan pasangan, bukan memanipulasi pasangan guna membangun serta membahagiakan diri kita sendiri saja.

STRENGTHENING YOUR MARRIAGE (MENGUATKAN KEHIDUPAN PERNIKAHAN KITA) :

• Biasakan untuk duduk berdua dan bicara dari hati ke hati.

• Biasakan fokus pada penyelesaian masalah, bukannya siapa yang salah atau benar.

• Hitung berkat-berkat Tuhan satu per satu bagi keluarga kita.

• Rencanakan liburan berdua, atau lakukan aktivitas bersama seperti sewaktu pacaran.

"HOMEWORK" (TUGAS YANG PERLU KITA LAKUKAN) :

• Tulis hal-hal yang saat ini kita ketahui merupakan bentuk ketidakpuasan, dan sadar menjadi penyebab terganggunya hubungan dalam pernikahan.

• Tulis perubahan yang sedang maupun akan kita lakukan bagi pasangan, serta perubahan yang kita harapkan terjadi pada pasangan supaya kualitas hubungan pernikahan kita makin membaik.

• Tulis daftar orang-orang yang memberi pengaruh positif (beri tanda '+') dan negatif (beri tanda '-') dalam hidup kita. Dari daftar ini, kita bisa memikirkan siapa saja yang memberi dampak positif sehingga bisa lebih sering bergaul dengannya, dan sebaliknya mengurangi frekuensi, bahkan menjauhi pertemuan dengan orang-orang yang sekiranya hanya membawa dampak negatif bagi hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati