GBI PRJ (CK7)

Yohanes 5 : 1 - 9
Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya : Maukah engkau sembuh ? Jawab orang sakit itu kepada-Nya : Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.

Orang-orang Yunani mendirikan kuil penyembahan kepada dewa Asclepeion (Asklepios), dewa kesembuhan bangsa Yunani di sekitar kolam Betesda (Ibr - Bethesda : rumah belas kasihan atau rumah rahmat) atau kolam penyembuhan sehingga banyak orang-orang lumpuh dan berbagai penyintas penyakit datang mengharapkan kesembuhan di situ.

Jadi, seperti dalam teks Yohanes 5 : 1 - 15 bahwa ada sejumlah besar orang lemah sedang menunggu, yang mungkin berhubungan dengan kemungkinan penggunaan situs tersebut pada abad ke-1 M sebagai Asclepeion.

Narasi alkitabiah berlanjut dengan menggambarkan kunjungan Sabat ke situs tersebut oleh Yesus, di mana Ia menyembuhkan seorang pria yang terbaring di tempat tidur selama 38 tahun dan tidak dapat masuk ke dalam kolam. Penyembuhan tersebut, dan instruksi Yesus kepada pria tersebut untuk mengangkat tikarnya, memicu protes bahwa adat istiadat keagamaan pada hari Sabat telah dilanggar oleh Yesus maupun Si lumpuh tersebut.

Meskipun Betesda merupakan pusat tumbuhnya kepercayaan yang penuh kekafiran, justru ke tempat tersebutlah Yesus hadir untuk mematahkan mitos, menyatakan terang, menyembuhkan dan melepaskan orang-orang yang terbelenggu. 

Yohanes 5 : 8 - 9
Kata Yesus kepadanya : Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah. Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.

Tuhan tidak mau seseorang terus menerus berada dalam keterpurukan, tinggal dalam keterbatasan dan zona nyaman. Karena itu, Dia perintahkan agar si lumpuh itu, Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah ! Harus ada respon dan tindakan yang nyata agar kita sembuh. Mendengar suara, perintah Tuhan dan bergerak dalam tuntunan-Nya.

Yohanes 5 : 14 - 15 
Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya : Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk. Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.

Nyata dari perintah Yesus di ayat tersebut di atas; bahwa keadaan orang lumpuh, sebab keterpurukan yang dialaminya adalah disebabkan karena dosa yang diperbuatnya. Sumber masalah terbesar dalam hidup manusia adalah dosa. Karena itu, Yesus hadir dan menyelesaikannya bagi kita. Ia mengangkat kita keluar dari lumpur dosa, menyelamatkan kita dan menyembuhkan segala sakit-penyakit dan penderitaan hidup. Respon hidup orang yang sudah ditolong, disembuhkan dan diselamatkan oleh Tuhan adalah hidup berjalan bersama-Nya dan memuliakan-Nya. 

Memasuki tahun 2024 :

1. Bangkit dari keterpurukan masa lalu
2. Tinggalkan dosa dan zona nyaman
3. Berjalanlah bersama Tuhan dalam rencana-Nya

Tuhan Yesus Memberkati