GBI PRJ (CK7)

Nyanyian bani Korah ini berlatarbelakang ketika mereka dihukum Tuhan karena pemberontakannya kepada Musa. Mereka mengalami penderitaan akibat hukuman itu, namun mereka bangkit, bertobat dan tetap setia mengikuti Tuhan.

Mazmur 42 : 4
Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku : Di mana Allahmu ?

Tema Tahun 2024: Tahun untuk bangkit, jadilah terang!

Imamat 6 : 12 - 13
Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana. Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam.

Bani Korah (sepupu Musa dan Harun) adalah keturunan dari suku Lewi; Lewi memperanakkan Kehat, dan Kehat memperanakkan Yizhar yang  memperanakkan Korah, Nefeg, dan Zikhri.

Bilangan 1 : 48 - 50
Sebab Tuhan telah berfirman kepada Musa : Hanya suku Lewi janganlah kaucatat dan janganlah kauhitung jumlahnya bersama-sama dengan orang Israel, tetapi tugaskanlah mereka untuk mengawasi Kemah Suci, tempat hukum Allah dengan segala perabotan dan perlengkapannya; mereka harus mengangkat Kemah Suci dengan segala perabotannya; mereka harus mengurusnya dan harus berkemah di sekelilingnya.

Pemberontakan Korah, bersama Datan dan Abiram. Ia bersama Datan dan Abiram saudara laki-lakinya, dan dengan seorang Ruben lainnya bernama On (putra Pelet, kepala suku Ruben), memberontak melawan Musa dan Harun.

Bilangan 26 : 9 - 11
Dan anak-anak Eliab ialah Nemuel, Datan dan Abiram. Datan dan Abiram, orang-orang yang dipilih oleh umat itu, ialah orang-orang yang telah membantah Musa dan Harun dalam kumpulan Korah, ketika mereka membantah Tuhan, tetapi bumi membuka mulutnya dan menelan mereka bersama-sama dengan Korah, ketika kumpulan itu mati, ketika kedua ratus lima puluh orang itu dimakan api, sehingga mereka menjadi peringatan. Tetapi anak-anak Korah tidaklah mati.

Akibat pemberontakan ini, Korah mendapat hukuman dari Tuhan. Namun, anak-anak Korah tidak dihukum Tuhan. Apa yang terjadi dengan anak-anak Korah ? Sekalipun mereka mengalami kesusahan dan penderitaan, mereka tidak kepahitan kepada Tuhan; justru mereka bangkit dan tetap setiap melayani Tuhan. Jeritan dan tekanan dialami anak-anak Korah tertuang dalam Mazmur 44 : 16 - 17, Sepanjang hari aku dihadapkan dengan nodaku, dan malu menyelimuti mukaku, karena kata-kata orang yang mencela dan menista, di hadapan musuh dan pendendam.

Belajar dari kebangkitan bani Korah :

1. Jangan kepahitan kepada Tuhan dan pemimpin !

Wahyu 3 : 19
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah !

Efesus 4 : 31
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

2. Setia memegang teguh iman dan janji Tuhan.

Mazmur 44 : 18 - 19
Semuanya ini telah menimpa kami, tetapi kami tidak melupakan Engkau, dan tidak mengkhianati perjanjian-Mu. Hati kami tidak membangkang dan langkah kami tidak menyimpang dari jalan-Mu

3. Bangkit dan nyanyikan pujian kepada Tuhan.

2 Tawarikh 20 : 19
Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring.

Pesan firman Tuhan :

1. Stop, jangan kecewa, kepahitan dan jangan terus mengasihi diri sendiri.

2. Pegang teguh iman dan janji Tuhan, sebab Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya.

3. Tuhan memakai bani Korah dengan dahsyat, 11 Mazmur tercipta karena tekanan yang mereka alami, serta kerinduan akan Tuhan.

4. Jika bani Korah bisa dipulihkan, maka Tuhan juga bisa memulihkan kita.

5. Ayo, bangkit dan nyanyikan nyanyian kemenangan !

Tuhan Yesus Memberkati