GBI PRJ (CK7)

Siapa pun yang kita kenal di dalam dunia ini, tidak ada yang dapat menandingi kasih Tuhan Yesus.

Kita, sebagai manusia, mengasihi orang lain sering kali dengan syarat; berbeda dengan Dia, yang mengasihi secara tulus. Sebagai hamba-hamba Tuhan juga, kita semestinya mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang, tidak terjangkau, dan yang belum diselamatkan, serta hanya termotivasi oleh karena kasih kita kepada Allah.

Markus 10:46-52
Yesus menyembuhkan Bartimeus -- Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Natal, bagi kita, sesungguhnya berbicara mengenai tiga hal, yaitu:
•    Yesus datang sebagai Juruselamat.
•    Ada sukacita surgawi.
•    Damai sejahtera dan ketenangan jiwa.

Bagaimana cara Tuhan Yesus dalam mengasihi kita? Berbeda dari tokoh-tokoh kepercayaan lainnya, Ia bukan hanya mengajar ataupun mengaku mengasihi, melainkan sungguh-sungguh mempraktikkan apa yang Ia ajarkan. Jadi, jangan idolakan yang lain, melainkan sembahlah hanya Dia. Tuhan kita, Yesus Kristus adalah Allah yang bangkit dan hidup!

Banyak orang memperoleh kesempatan untuk mengikut dan mendengarkan pengajaran-Nya pada bacaan kita di atas, namun Markus menyelipkan tulisan juga tentang satu pribadi yang sederhana, buta, bahkan mungkin tidak ada yang bisa dibanggakan dari hidupnya, dan tidak berdaya, yakni Bartimeus. 

Orang-orang yang sedemikian, dan sepertinya tidak berarti, dikasihi juga oleh-Nya. Bartimeus juga memohon belas kasihan Yesus, sebab Ia mengasihi semua orang di dunia ini, terutama yang mau membuka hati, serta menerima Dia. Tuhan Yesus mengasihi orang-orang, yang sekalipun tidak membalas budi, ataupun memberikan keuntungan kembali.

Ada tiga hal juga sesungguhnya tujuan Tuhan Yesus datang ke dunia:
•    Menyelamatkan orang dan bangsa Israel dari dosa.
•    Membebaskan orang dan bangsa Israel dari penjajahan bangsa lain, ataupun hal lain.
•    Membebaskan orang Israel dari kehidupan dalam kemiskinan.

Namun, orang-orang Israel menolak Dia.

Demikian juga orang Kristen, waspadalah, sebab sesungguhnya kita tidak hidup secara statis, melainkan ada langkah kemajuan dalam hidup kita, maksimal, dan mencapai sesuatu yang lebih baik. Jangan sampai melenceng dari sasaran atau tujuan Tuhan bagi hidup kita masing-masing. 

Meski banyak orang menghakimi, salah menilai, atau sekalipun menghalangi seperti yang dilakukan terhadap Bartimeus, namun ia semakin keras berseru kepada-Nya, menanggalkan jubahnya, dan tidak takut. Itulah keyakinan di dalam Tuhan. Bartimeus sadar, Yesus memiliki kasih yang luar biasa, yang berbeda. Begitu pula, ketika kita bersungguh-sungguh dalam Dia, dan datang kepada-Nya, Ia akan ‘berhenti sejenak’ dan ‘memperhatikan’ kita. Saat kita serius dengan Tuhan, Ia juga akan serius dengan setiap kita.

Kita sungguh-sungguh bernilai, mahal bagi Dia, semahal darah-Nya yang tercurah di kayu salib, apa pun yang terjadi, dan yang sedang kita alami. Kita diangkat menjadi duta-duta kerajaan Allah, memiliki kuasa ilahi, serta mewakili Tuhan di tengah dunia ini sebagai alat-Nya. 

Allah juga sanggup mengubahkan orang-orang yang tadinya mungkin menilai, dan menganggap salah terhadap diri kita. Terlebih lagi, Ia sanggup mengubahkan hidup kita menjadi lebih berkualitas, tetaplah setia sekalipun Ia masih memproses dan  membentuk karakter kita. 

1 Samuel 16:7
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Yesus tahu kebutuhan setiap kita, seperti halnya sewaktu Ia bertanya kepada Bartimeus. Jadi, janganlah berpura-pura lagi kepada-Nya, namun upayakan dan melakukan yang terbaik. Apalagi, kita semua pasti binasa tanpa Tuhan Yesus yang menyelamatkan dan menolong kita.

Tuhan Allah yang kita sembah, dalam Yesus Kristus, tidak akan pernah meninggalkan kita. Karena itu, janganlah pernah menjauh dari Dia, ataupun melupakan-Nya dalam hidup kita.

Jadilah Bartimeus-Bartimeus secara rohani, dan jadilah berkat, serta terang bagi orang lain.

Tuhan Yesus Memberkati