GBI PRJ (CK7)

Mengapa kita sebagai orang percaya membawa persembahan kepada Allah ? Alasannya adalah sebagai bentuk ucapan syukur kita kepada-Nya karena anugerah keselamatan serta pemeliharaan-Nya dalam hidup kita. Allah terlebih dahulu mengasihi kita. 

Yohanes 3 : 16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Persembahan yang kita bawa menunjukkan kita sangat mengasihi Tuhan, sebab Ia berjanji untuk memberkati serta memelihara hidup kita dengan kecukupan, bahkan dalam kelimpahan. Bangsa Israel sebagai gambaran orang percaya diperintahkan Tuhan untuk selalu membawa persembahan ketika mereka menghadap Allah dalam ibadah. Hasilnya, mereka diberkati sampai saat ini. 

Keluaran 34 : 20b
Dan janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.

Kita akan belajar dari Abraham, di mana dalam setiap perjalanannya dari Haran menuju Tanah Perjanjian selalu membangun mezbah dan memberikan persembahan kepada Tuhan dengan iman.

Ibrani 11 : 6a
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.

Mezbah Abraham :
Kejadian 12 : 6 - 7 
Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu. Ketika itu Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman : Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu. Maka didirikannya di situ mezbah bagi Tuhan  yang telah menampakkan diri kepadanya. 

• Sikhem : "bahu" (pundak).
Abraham mendirikan mezbah di dekat Sikhem, karena dia tidak lagi memakai sistem dunia. Dia telah mengambil keputusan untuk menaruh segala beban hidupnya di atas bahu Allah, serta tidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri. Abraham bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, dan mengabdi dengan segenap hati kepada-Nya.

Kejadian 12 : 8
Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi Tuhan dan memanggil nama Tuhan.

• Betel : "rumah Allah" (pintu gerbang surga).
Abraham mulai menghormati Allah. Dia mengorbankan kedagingannya untuk dipersembahkan menjadi rumah Allah.

Kejadian 13 : 18
Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron,  lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi Tuhan.

• Hebron : "damai sejahtera".
Abraham memilih untuk hidup dalam damai sejahtera. Selanjutnya, setiap langkah Abraham disertai dan diberkati Allah secara luar biasa.

Kejadian 22 : 1 - 2 
Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya : "Abraham," lalu sahutnya : "Ya, Tuhan." Firman-Nya : Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.

• Moria : "di sini Allah menyediakan" (Jehova Jireh). 
Gunung Moria adalah gunung Allah, di mana Abraham membuktikan bahwa ia mencintai Allah lebih dari segala-galanya, termasuk yang paling dicintai di dalam hidupnya. 

Mezbah Abraham :
1. Sikhem : Andalkan Tuhan dalam setiap langkah.

2. Betel : Jadikan hidupmu sebagai "rumah Allah".

3. Hebron : Hiduplah dalam damai sejahtera.

4. Moria : Kasihilah Tuhan lebih dari apa pun.

Kita tahu Abraham rela mempersembahkan Ishak, anaknya yang dikasihinya karena ia mengasihi Tuhan. Dampaknya, Abraham diberkati oleh Allah di dalam segala hal. 

Kejadian 24 : 1
Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati Tuhan  dalam segala hal.

Mezbah Umat Perjanjian Baru :
Roma 12 : 1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Galatia 3 : 29
Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Tuhan Yesus Memberkati