GBI PRJ (CK7)

Kita merayakan Paskah karena Tuhan Yesus telah bangkit, maka ada harapan untuk masa depan kita semua. Kebangkitan-Nya pun harus ada dalam hidup kita masing-masing, sebab di luar sana akan ada banyak tantangan.

Apa pun yang kita dengar dan yakini akan menjadi nilai, cara, dan tujuan hidup kita. Paradigma pun adalah sistem atau nilai yang ada dalam cara berpikir yang akan terekspresi dalam cara hidup. Nah, jika cara hidup berantakan, biasanya yang didengar dan dipercayai pun salah atau keliru. Karena itu, berhati-hatilah terhadap orang-orang yang mengabarkan berita Injil yang palsu dan tidak berpusat pada Tuhan Yesus Kristus. Jangan juga hanya "bermental konsumen" dalam gereja sewaktu beribadah, lupa bahwa kita semua adalah milik Tuhan yang seharusnya mau melayani, memberi, dan mengasihi.

Sebab sesungguhnya, kita adalah "orang-orang yang berutang kepada Tuhan". Ia telah menebus kita dari dosa supaya tidak lagi hidup bagi diri sendiri saja, melainkan mengikuti dan mengerjakan kehendak-Nya seumur hidup kita. Segalanya dari Tuhan, oleh Tuhan, dan bagi Tuhan sampai selama-lamanya.

Mengerjakan kehendak-Nya pun tidak berarti harus menjadi hamba Tuhan atau melayani di mimbar, melainkan juga dapat melakukannya di manapun (marketplace). Tanpa pedoman hidup yang benar, kita akan kalah dengan pengaruh dunia dan di luar sana yang selalu berbicara menilai kesuksesan materi sehingga banyak orang yang mengalami goncangan dalam hal lahiriah maupun materi. Sementara itu, salib Kristus adalah kemenangan ilahi dari Tuhan yang mestinya kita miliki dalam hidup kita.

1 Korintus 1 : 18
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. 

Hiduplah sesuai standar berita kemenangan dan kebangkitan Allah agar kita menjadi pribadi-pribadi yang luar biasa bersama-Nya. Allah sanggup mengaruniakan kekuatan, kemurahan maupun pertolongan-Nya bagi kita. Jadi, hiduplah dalam kekuatan-Nya.

ARTI PASKAH DAN KUASA KEBANGKITAN-NYA :

• Setiap Kita Diterima Oleh-Nya untuk Dilibatkan Dalam Rancangan-Nya
Ketika Tuhan Yesus bangkit pun pertama-tama Ia menemui orang-orang yang biasa dan sederhana, bukan pada orang-orang tertentu saja. Karena itu, jadilah pahlawan-pahlawan iman kerajaan Allah yang memiliki sikap hati yang sederhana. Allah menghargai setiap kita, dan Ia tidak mengungkit-ungkit masa lalu maupun kesalahan-kesalahan kita. Salib menerima kita apa adanya dan membawa kita dalam rencana-Nya, karena itu janganlah hidup sekadarnya atau apa adanya bagi Dia, melainkan berikan dan lakukan yang terbaik bagi Tuhan. Ia rindu memakai  hidup kita untuk menjadi perpanjangan tangan-Nya dan mengerjakan sesuatu yang berbeda serta berdampak bagi banyak orang. Ia mempuyai rancangan yang indag bagi setiap kita, karena itu janganlah menyerah, kecewa ataupun berputus asa.

1 Korintus 1 : 27 - 29 
Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

• Tidak Ada Lagi Batasan untuk Manusia Menghadap dan Mencari Wajah Allah
Zaman dulu hanya para imam dan keturunan Harun yang boleh memasuki tabir Bait Suci. Allahlah yang membelah tabir itu dari atas ke bawah, dan terdapat saksi dari seorang kepala pasukan. Tuhan Yesus yang rela mati bagi kita. 

Markus 15 : 37 - 39 
Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia : Sungguh, orang ini adalah Anak Allah !

• Kebangunan Rohani yang Sejati Tidak Perlu Hal-hal yang Hebat di Luar, Melainkan dari Kedalaman Hati
Jalan salib merupakan jalan yang sunyi dan kebangunan rohani, bukannya serba sorak-sorai atau mewah-meriah. Ingatlah, apa yang dialami oleh Tuhan Yesus ketika dari Taman Getsemani sampai Ia disalibkan di atas kayu salib, hanya satu dari antara para murid-Nya yang berada di dekat Dia, yaitu Yohanes murid yang dikasihi-Nya.

Bait Suci yang sejati dan sesungguhnya saat ini pun bukanlah serta-merta bangunan di luar, melainkan diri kita semua gereja-Nya. Tetaplah hidup dalam jalan salib meski sulit, sempit dan penuh rintangan, sebab tidak banyak orang yang mau melakukannya. Kuasa-Nya senantiasa membangun dan memulihkan kehidupan setiap kita yang percaya serta mengasihi Dia.

Markus 15 : 29 - 30 
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata : Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu !

Di tengah situasi apa pun, tetaplah mengikut dan mengasihi Tuhan, dalam hadirat dan berada dekat-Nya senantiasa, apa pun yang terjadi. Jim Elliot seorang misionari serta hamba Tuhan pernah menyatakan, "He is no fool who gives what he cannot keep to gain what he cannot lose (Orang yang tidak bodoh adalah orang yang berani menyerahkan sesuatu yang tidak bisa ia jaga yaitu nyawanya sendiri untuk memperoleh sesuatu yang tidak akan bisa terambil darinya yakni hidup yang kekal dari dan bersama Tuhan).

Tetaplah hidup dalam kekudusan, rasa takut akan Tuhan, sukacita, dan damai sejahtera.

Tuhan Yesus Memberkati