Perayaan Natal biasanya erat kaitannya dengan beberapa hal, salah satunya pohon Natal, yang bermula dari sebuah tradisi di Jerman. Seiring zaman, pohon Natal menjadi popular, dan sampai sekarang begitu banyak dekorasi yang dipakai sebagai hiasan ataupun ornamennya, termasuk kado-kado. Hal ini dilakukan untuk bentuk perayaan, tetapi sayangnya lebih fokus pada aspek-aspek tersebut daripada makna sesungguhnya tentang Yesus yang lahir ke dunia untuk menyelamatkan manusia.
1 Petrus 2 : 24
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Karena itu, di perayaan kelahiran Tuhan Yesus atau Natal ini, jangan terjebak dalam ritual-ritual saja, melainkan mengingat bahwa kedatangan-Nya ke dunia ini memberikan sebuah pemberian terbaik, bukan sekadar bagi keinginan dan kepentingan, melainkan kebutuhan kita. Kecenderungan kita untuk menerima sesuai dengan apa yang menjadi keinginan dan bukan kebutuhan kita. Fokus pada pemberian yang disesuaikan dengan kepentingan kita membuat banyak orang Kristen bukannya menjadi pengikut Kristus, melainkan beragama Kristen saja.
Kekristenan bukan agama belaka yang berusaha mencari Tuhan, melainkan lebih pada mengikuti teladan kehidupan Tuhan Yesus. Pengikut Kristus adalah orang yang mengejar isi hati Tuhan, bukan cuma pemberian-Nya. Kita mau melayani dan menaati Tuhan bukan karena sekadar supaya diberkati, melainkan oleh sebab Ia terlebih mengasihi serta melayakkan kita.
Kelahiran-Nya membawa pemberian yang luar biasa, tetapi sering kali disalahartikan sehingga membuat banyak orang kecewa, sebab mereka “mengejar” pemberian saja seperti berkat, mujizat, kesembuhan, pemulihan, dan lainnya, bukannya belajar “menerima” dari Tuhan. Janganlah mengejar pemberian-Nya saja, melainkan kejarlah hati-Nya juga, maka kita akan memiliki hidup yang diubahkan. Sebab sebelum kita bisa memberikan yang terbaik, maka kita harus menerima yang terbaik lebih dahulu. Kita akan belajar dari beberapa teladan :
* Rasul Yohanes
Yohanes 13 : 21 - 26
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata : Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya ! Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya : Tuhan, siapakah itu ?Jawab Yesus : Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya. Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
Pada ayat di atas, kita membaca tentang peristiwa yang terjadi pada malam terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya, menjelang penyaliban-Nya. Yesus mengungkapkan, bahwa salah satu murid-Nya akan mengkhianati Dia. Kita melihat murid yang "dikasihi" Yesus, yang sering diidentifikasi sebagai Yohanes, duduk dekat Dia, dan dapat bertanya langsung kepada-Nya. Ini menunjukkan hubungan yang sangat intim antara Yohanes dan Yesus.
Ketika Petrus ingin tahu siapa yang dimaksudkan Yesus, Yohanes, yang dekat dengan Yesus, diberi kesempatan untuk bertanya langsung. Ini menggambarkan kedekatan dalam persekutuan dan hubungan yang penuh kasih. Murid yang dikasihi Yesus ini bukan hanya duduk dekat Yesus, tetapi juga memiliki akses langsung kepada-Nya untuk bertanya. Hal ini mengingatkan kita, bahwa dalam kehidupan iman, kedekatan dengan Tuhan membuka jalan bagi pemahaman dan komunikasi yang lebih dalam dengan-Nya, sehingga kita dapat merasakan, serta menerima kasih Tuhan secara penuh dan sempurna.
Dampaknya begitu luar biasa bagi rasul Yohanes. Kasih Tuhan yang sempurna itu, yang dia terima, memampukannya untuk menulis kitab yang isinya mengandung pengertian yang mendalam tentang Tuhan, mendapatkan pewahyuan langsung dari-Nya, seperti yang terdapat dalam Yohanes 1 : 1, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Juga, segala sesuatu tentang kasih-Nya. Yohanes belajar menerima yang terbaik bagi hidupnya, bukan untuk menjawab keinginannya, melainkan kebutuhannya sebagai manusia.
Yohanes juga berfokus pada kasih Tuhan bagi dirinya, bukan semata-mata membanggakan atau menyombongkan kasihnya kepada Tuhan.
* Rasul Matius
Matius 9 : 9 - 10
Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya : Ikutlah Aku. Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Matius adalah seorang pemungut cukai. Yesus memanggil Matius untuk mengikuti Dia. Panggilan Yesus kepada Matius adalah panggilan yang juga ditujukan kepada kita. Yesus memanggil kita untuk meninggalkan cara hidup yang lama, mengikuti-Nya, dan menjadi saksi kasih-Nya. Panggilan-Nya mengubah hidup. Ia memandang kita dengan kasih yang besar, dan memanggil kita untuk mengikuti-Nya, tidak peduli latar belakang atau masa lalu kita.
Matius 1 : 1 - 3
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram.
Pada kitab yang ia tulis mengenai silsilah Yesus, Matius memasukkan nama-nama yang kita kenal memiliki latar belakang kehidupan yang berdosa, seperti Daud, Yehuda, Tamar, dan lainnya. Dalam hal ini, Matius menegaskan bahwa Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan setiap kita, orang-orang berdosa. Itulah Tuhan kita, Yesus Kristus.
Murid-murid telah menyaksikan karya keselamatan yang Kristus lakukan. Dia mati, dikuburkan, dan bangkit. Itu memampukan mereka melakukan penginjilan luar biasa. Mereka tidak peduli akan kehidupan mereka di dunia ini selama dapat terus menyampaikan Injil kepada semua orang, bahkan menjadi mati martir. Murid-murid-Nya “menjungkirbalikkan” dunia dengan Injil, banyak orang mengenal dan percaya kepada Yesus, bahkan sampai ke bangsa- bangsa.
* Orang-orang Majus
Matius 2 : 1 - 7
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem. dan bertanya-tanya : Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu ? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia. Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya : Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi : Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel. Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
Ada awal dari kisah yang sangat penting dalam kehidupan Yesus, yaitu kedatangan orang-orang majus dari Timur yang datang untuk menyembah bayi Yesus. Ini tidak hanya mengungkapkan keajaiban kelahiran Yesus, tetapi juga menunjukkan bagaimana peristiwa kelahiran-Nya membawa perhatian dari bangsa-bangsa lain, dan menegaskan bahwa Dia adalah Raja yang datang untuk menyelamatkan manusia.
Mikha 5 : 2
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Kelahiran Tuhan Yesus, atau yang kita rayakan sebagai Natal, merupakan peristiwa yang luar biasa. Dia sudah memberikan yang terbaik, dan merancangkan segala sesuatunya secara sempurna. Dia adalah Allah yang mahabesar.
Mungkin kita akan melewati jalan yang panjang dan tidak menentu untuk sampai pada tujuan Tuhan, terutama memasuki tahun yang baru ke depan, tetapi selama perjalanan itu, Ia pasti mempertemukan kita dengan orang-orang dan kesempatan yang tepat, serta senantiasa menuntun kita dengan terang kasih-Nya. Melangkahlah bersama Dia, sebab perjalanan bersama dengan-Nya itu indah.
Oleh karena kita telah menerima pemberian yang terindah serta sempurna dari Tuhan, kiranya setiap kita senantiasa juga menjadi jawaban dan memberikan yang terbaik bagi banyak orang di kehidupan ini.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz