GBI PRJ (CK7)

Hari ini kita merenungkan mengenai berdoa dan bekerja, atau ‘ora et labora’, yang merupakan slogan atau motto dari banyak organisasi Kristen maupun kehidupan orang-orang percaya, dan pasti relevan bagi kehidupan kita semua.

2 Tesalonika 3 : 1 - 15 (TB 2)
Selanjutnya, Saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman. Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan. Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus. Tetapi kami berpesan kepadamu, Saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara seiman yang tidak melakukan pekerjaannya dan tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan cuma-cuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. (Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: Jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar bahwa ada orang di antara kamu yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringatkan dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri. Dan kamu, Saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat baik. Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu, tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegurlah dia sebagai saudara seiman.

Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Tesalonika, jemaat yang baru terbentuk, dan menunjukkan iman yang kuat dan kasih yang bertumbuh.

Namun, jemaat Tesalonika juga menghadapi sejumlah tantangan dalam kehidupan iman mereka sebagai jemaat yang baru terbentuk dan bertumbuh dalam imannya. Tekanan dari luar itu berupa penganiayaan, serta adanya pengajaran sesat, yaitu ajaran yang keliru mengenai kedatangan Tuhan.

Ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari surat penggembalaan rasul Paulus tersebut, terutama terkait dengan berdoa dan bekerja, atau ‘ora et labora’, yaitu :

• Berdoa bagi Pemimpin dan Otoritas (ayat 1 - 2)
Kita dapat berdoa bagi para pemimpin atau otoritas yang ada di atas kita yang Tuhan percayakan. Mengapa ? Agar mereka dapat mengambil keputusan dan pilihan yang benar, sesuai kehendak Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang.

• Hidup dalam doa : Bersandar pada kebenaran Kristus (ayat 3 - 5)
Kehidupan yang berdoa berarti kehidupan yang bersandar pada kebenaran Tuhan Yesus, serta bertumpu pada kekuatan dari-Nya, kita tidak mengandalkan kekuatan ataupun kemampuan diri sendiri. Sebab, Dialah yang membenarkan kita dan memampukan kita untuk melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Di luar Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa.

• Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik (ayat 6 - 7)
Kita diingatkan, bahwa pergaulan yang buruk akan merusakkan kebiasaan yang baik. Seperti halnya jemaat di Tesalonika yang terpengaruh oleh orang-orang jahat yang tidak mau menerima ajaran yang benar, demikian pula kita saat ini dapat saja terpengaruhi oleh ajaran-ajaran yang salah dan pergaulan yang buruk apabila kita tidak menjaga diri terhadapnya, dengan berpegang teguh kepada ajaran yang benar yaitu firman Tuhan dan tetap setia kepada Tuhan Yesus Kristus.

• Kerja keras : wujud dari iman (ayat 8 - 12)
Paulus mengingatkan kepada jemaat di Tesalonika, bahwa bekerja dengan sebaik-baiknya juga merupakan wujud nyata atau tindakan nyata dari iman. Sebab, pada hakikatnya, iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati.

• Terang dan Garam (ayat 13 - 15)
Kita diingatkan, bahwa identitas sejati kita sebagai anak-anak Tuhan atau orang Kristen adalah terang dan garam. Kita bukan sekadar diimbau untuk ‘menjadi’ garam dan terang, namun kita ‘adalah’ garam dan terang dunia. Karena itu, tetaplah menyalurkan terang sinar kasih Kristus, serta memberi teladan bagi orang-orang di sekitar kita, terutama melalui kehidupan yang berdoa dan bekerja.

Intinya dari berdoa dan bekerja, ‘ora et labora’, adalah kehidupan yang berdoa untuk menjawab panggilan supaya hidup dengan penuh tanggung jawab, baik kepada diri sendiri, kepada sesama, dan terutama kepada Tuhan. 

Tuhan Yesus Memberkati