GBI PRJ (CK7)

Yesus pernah menampakkan diri untuk pertama kali setelah Ia bangkit dari kubur, kepada dua orang dari sekian banyak murid-Nya, meskipun mereka bukanlah para murid inti, yang juga sedang kehilangan harapan pada saat itu karena kematian-Nya. Cobalah posisikan diri kita sebagai seorang murid-Nya pada waktu itu, mungkin kita juga akan kehilangan harapan maupun menjadi kecewa karena Guru kita, yaitu Yesus, telah mati. 

Lukas 24 : 13 – 27
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka : "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan ?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya : "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini ?" Kata-Nya kepada mereka : "Apakah itu ?" Jawab mereka : "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami : Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka : "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi ! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya ?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Ada tiga observasi yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat firman Tuhan hari ini, yaitu : 

•    God Is Chasing After You (Lukas 24 : 15)
Mungkin kita heran dan merasa tidak masuk akal bahwa mengapa sampai Tuhan yang  mengejar kita, dan bukannya kita sebagai manusialah yang mengejar-ngejar Dia. Namun, itu adalah Kabar Baik bagi kita, sebab Dia adalah kasih, maka Ia datang ke dunia, mati, dan bangkit untuk menebus dosa setiap manusia. Satu jiwa sangat berharga bagi Tuhan, dan ketika ada seorang yang bertobat, maka seisi surga bersukacita. 

Mazmur 139 : 7 – 10 
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu ? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.

Kekristenan itu bukan soal agama ataupun ritual-ritual agamawi, tetapi kekristenan itu berbicara soal hubungan. Identitas sejati kita adalah kita ini milik-Nya. “Religion is always focus on your reach, while grace is focused on His reach,” agama hanya selalu fokus pada jangkauan usaha maupun kekuatan dan kemampuan kita sendiri, namun kasih karunia adalah mengandalkan kekuatan, kebaikan, serta kemampuan yang dari Allah.

Seperti halnya Tuhan Yesus “mengejar” Kleopas, Ia juga pasti bisa menjangkau dan mengejar kita, ke manapun dan di manapun kita berada. Janganlah pergi menjauhi Dia.

•    Firm Hope (Lukas 24 : 21 – 25)
Ada harapan yang kuat di dalam Tuhan. Mungkin kita hari-hari ini ada di antara kita yang mengalami kekecewaan maupun putus harapan, dan menghadapi “badai yang besar” dalam hidup, bahkan sampai ingin meninggalkan Tuhan, namun Tuhan pasti akan menggenapi janji-Nya dalam firman-Nya. Dan letakkanlah pengharapan kita hanya di dalam Dia, karena kita beriman kepada-Nya, sehingga ketika kita menghadapi berbagai permasalahan maupun pergumulan, maka pengharapan kita pasti akan muncul, dan tidak mudah digoyahkan oleh apa pun.

Ibrani 11 : 1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Someone has been crucified for your hope on the cross, Seorang Pribadi telah disalibkan demi pengharapan kita. Dan Dialah Yesus Kristus, Tuhan kita, Sumber pengharapan yang teguh. 

•    His Love Changes Us
Cinta kasih Tuhan mengubahkan kita. Karena Yesus ingin menyatakan kasih-Nya juga waktu itu kepada murid-murid-Nyalah, maka Ia juga mendatangi dan menampakkan diri kepada Kleopas, maupun kepada kita juga. Sewaktu kita membuka hati untuk mengundang Dia untuk masuk dalam hati kita, maka Ia akan segera mengambil tempat yang utama dalam hati kita. Karena itu, bukalah hati kita kepada-Nya, apa pun yang mungkin sedang terjadi, dan kita alami selama hidup ini.

Lukas 24 : 28 – 33
Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya : "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain : "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita ?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.

Mungkin saat-saat ini, hari-hari ini kita seperti Kleopas yang hampir kehilangan harapan, putus asa, maupun kecewa, namun percayalah bahwa Tuhan Yesus sedang mengejar kita, mengundang kita untuk menempatkan harapan kita hanya pada-Nya, meminta kekuatan serta penyertaan-Nya, dan kasih-Nya akan menjamah segenap hati dan seluruh hidup kita.

1 Korintus 13 : 13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Tuhan Yesus Memberkati