
Yohanes 9:37-41 (BIMK), "'Engkau sudah melihat Dia,' jawab Yesus. 'Dialah yang sekarang ini sedang berbicara dengan engkau.' 'Saya percaya, Tuhan,' kata orang itu, lalu sujud di hadapan Yesus. Yesus berkata, 'Aku datang ke dunia ini untuk menghakimi; supaya orang yang buta dapat melihat, dan orang yang dapat melihat, menjadi buta.' Beberapa orang Farisi yang ada di situ mendengar Yesus berkata begitu, lalu mereka bertanya kepada-Nya, 'Maksud-Mu kami ini buta juga?' Yesus menjawab, 'Sekiranya kalian buta, kalian tidak berdosa. Tetapi sebab kalian berkata, 'Kami melihat,' itu berarti kalian masih berdosa.'"
Benar-benar tak berkutik, tak berdaya dan tak mampu melawan lagi posisi dari orang-orang Farisi. Hari itu memang hari Sabat, saat Yesus mengaduk dan meludahi tanah untuk membuat orang buta itu melihat.
Memang sejak peristiwa itu, orang yang buta sejak lahir, namun dapat melihat oleh kuasa-Nya, sujud, percaya kepada-Nya dan menjadi pengikut Yesus.
Dan Yesus mengatakan kepadanya, Dia datang untuk menghakimi, supaya orang buta dapat melihat dan 'orang yang melihat menjadi buta'. Namun, bagi orang Farisi yang mendengarnya menjadi risih dan geram, tidak terima, itulah sebabnya mereka mengatakan, "Maksud-Mu, kami ini buta?" Yesus pun menegaskan, "Sekiranya kalian buta, kalian tidak berdosa, tetapi karena kalian berkata, kami melihat, itu berarti kalian masih berdosa."
Orang yang buta itu menerima penglihatan secara fisik, dan membuatnya juga melihat secara rohani. Namun, orang-orang Farisi, yang mengaku memiliki penglihatan rohani, justru menjadi buta secara rohani. Dengan kata lain, menerima Yesus berarti menerima terang dunia, menolak-Nya berarti menolak terang, menutup mata, dan menjadi buta. Terutama mata rohani. Kebutaan seperti itu tidak dapat disembuhkan karena telah menolak satu-satunya obat penawar yang ada.
Terkadang, dalam merasa telah dapat melihat pun kita sering menjadi sombong, merasa paling tahu, paling benar, paling bersih, paling berhikmat, banyak mengetahui, nyaman dengan apa yang ada dan dimiliki, tetapi sesungguhnya gagal bersaksi tentang Tuhan, mengajar banyak orang agar mengikut Yesus, memberikan belas kasihan kepada orang lain yang berkekurangan, dan lainnya. Itulah sebabnya, Yesus mengatakan, orang-orang Farisi melihat tapi masih berdosa.
Bagaimana dengan sikap yang kita miliki saat ini, apakah seperti orang Farisi yang religius namun hatinya hampa, ataukah seperti orang yang buta sejak lahir namun akhirnya percaya sepenuhnya kepada Yesus?
Yohanes 3:10 (FAYH), "Yesus menjawab, 'Engkau seorang guru Yahudi yang dihormati, tetapi engkau tidak mengerti hal ini? Aku memberitahukan apa yang Aku tahu dan yang telah Aku lihat, tetapi engkau tidak mau percaya kepada-Ku.'"
Jesus replied, Are you the teacher of Israel, and yet do not know {nor} understand these things? [Are they strange to you?] (AMP)
Jesus said, "You're a respected teacher of Israel and you don't know these basics?" (MSG)
"The only thing worse than being blind is having sight but no vision."
(Helen Keller)
~ Deliana Marpaung, M.Th