
Ketika tuan Booker T. Washington menjadi kepala dari Tuskegee Institute pada tahun sekitar 1881, di mana pada masa itu era perbudakan atau rasisme terhadap warga kulit hitam masih kental, sedang berjalan-jalan dengan bebas di jalanan, ia berjalan melewati sebuah rumah besar milik orang kaya kulit putih.
Ketika sang nyonya, istri dari pemilik rumah tersebut melihat Booker T. Washington, dia mengira pemimpin Tuskegee Institute itu merupakan satu dari antara buruh atau pekerja upahan yang disewa oleh suaminya. Maka, dia memanggil dan menyuruhnya menebang sejumlah kayu.
Prof. Booker T. Washington tersenyum ramah, menyambut anggapan yang salah tersebut dengan tenang, mengangguk, bahkan mulai menebang.
Setelah beliau selesai menebang dan membawa sejumlah potongan kayu ke dalam rumah, seorang pembantu perempuan di rumah tersebut mengetahui tentang siapa beliau, serta segera memberitahu kepada sang nyonya bahwa beliau adalah profesor Booker T. Washington yang terhormat.
Keesokan pagi, nyonya tersebut mengunjungi institut ternama tersebut, serta memohon maaf kepada sang profesor atas ketidaktahuannya. "Tidak apa-apa, Bu," ujar profesor Booker T. Washington memaafkan dan melanjutkan, "saya memang juga suka bekerja, dan dengan senang hati saya menolong teman-teman saya."
Mendengar hal tersebut dan kebaikan hati sang profesor, istri dari orang kulit putih yang kaya itu akhirnya turut menyumbangkan sejumlah donasi untuk institusi, bahkan mengajak sejumlah rekan serta kenalannya guna melakukan hal yang sama juga. Tuskegee Institute menerima banyak sekali sumbangan melaluinya, semua "hanya" karena ketulusan Booker T. Washington menerima "perintah dadakan" untuk menebang sejumlah kayu.
Kita menabur apa yang kita tuai. Dan gunakanlah setiap kesempatan untuk berbuat baik, seperti yang pernah dilakukan oleh profesor, pemimpin institut Tuskegee. Andai waktu itu Booker T. Washington menyombongkan diri dan enggan melakukan kebaikan, mungkin pintu-pintu berkat serta kesempatan pun takkan terbuka baginya maupun institusinya.
2 Tesalonika 3:13 (TSI), "Sedangkan kepada kalian semua, Saudara-saudari, kami menasihatkan: Jangan pernah lelah berbuat baik."
Dan kepada yang lain saya katakan, Saudara sekalian yang saya kasihi, jangan jemu melakukan yang benar. (FAYH)
And as for you, brethren, do not become weary or lose heart in doing right [but continue in well-doing without weakening]. (AMP)
Friends, don't slack off in doing your duty. (MSG)
~ FG