Ibarat sebuah motor yang merupakan mesin untuk menjadi tenaga penggerak kendaraan, apa yang sering kali menggerakkan hati kita?
Apakah amarah?
Rasa benci?
Kekhawatiran?
Keinginan untuk membalas dendam?
Selalu mencari keuntungan diri sendiri?
Mari jujur, seberapa banyak dan sesering apakah porsi hal-hal tersebut menyetir kehidupan kita maupun sikap hati serta pikiran kita sehari-hari?
Atau ... apakah pilihan yang kedua, yaitu mengizinkan ada hal lain, yang lebih baik yang menggerakkan hati kita?
Lukas 7:13, "Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: 'Jangan menangis!'"
Hati Tuhan Yesus sering kali tergerak oleh, dan menyampaikan tentang rasa belas kasihan (Mat. 9:36; 14:14; 18:27; 20:34, Mark. 1:41; 6:34, Luk. 10:33; 15:20).
Hari ini kita diingatkan, dan yang menjadi pertanyaan, apakah yang akan lebih banyak kita izinkan untuk menentukan sikap hati kita, yang juga akan menolong kita bergerak, melangkah lebih baik hari-hari ini maupun ke depannya?
Kiranya, kita melangkah dalam belas kasihan, kasih karunia, dan tuntunan Tuhan.
2 Petrus 1:5-7 (TSI), "Oleh karena segala pemberian dan janji Allah itu, janganlah kalian sekedar percaya, tetapi berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk menjalankan keyakinan yang kalian percayai. Caranya: Pertama, hiduplah dengan melakukan perbuatan baik. Kedua, milikilah pengetahuan tentang cara hidup yang bijaksana. Ketiga, belajarlah menguasai diri. Keempat, bertahanlah dalam kesusahan. Kelima, berusahalah untuk hidup semakin sesuai kemauan Allah. Keenam, belajarlah mengasihi saudara-saudari seiman. Dan ketujuh, nyatakanlah kasih kepada semua orang dengan perbuatan."
Tetapi segala anugerah ini diperoleh tidak hanya dengan iman semata-mata. Saudara harus juga berusaha hidup baik. Malah itu pun belum cukup; Saudara harus belajar mengenal Allah lebih baik dan mengetahui kehendak-Nya. Selanjutnya, belajarlah mengesampingkan keinginan sendiri, sehingga Saudara akan menjadi sabar dan saleh, serta dengan senang hati membiarkan Allah menentukan jalan-Nya bagi Saudara. Hal ini memungkinkan langkah selanjutnya, yaitu menyukai pergaulan dengan orang lain serta menyenangi mereka, sehingga akhirnya kasih Saudara kepada mereka akan makin mendalam. (FAYH)
For this very reason, adding your diligence [to the divine promises], employ every effort in exercising your faith to develop virtue (excellence, resolution, Christian energy), and in [exercising] virtue [develop] knowledge (intelligence), and in [exercising] knowledge [develop] self-control, and in [exercising] self-control [develop] steadfastness (patience, endurance), and in [exercising] steadfastness [develop] godliness (piety), and in [exercising] godliness [develop] brotherly affection, and in [exercising] brotherly affection [develop] Christian love. (AMP)
So don't lose a minute in building on what you've been given, complementing your basic faith with good character, spiritual understanding, alert discipline, passionate patience, reverent wonder, warm friendliness, and generous love, each dimension fitting into and developing the others. (MSG)
~ FG