Kita telah sama-sama belajar sejumlah hal superlatif, yang paling-paling. Misalnya, salah satu pata pelajaran tersulit dalam perjalanan dan kehidupan rohani kita. Selain itu, ada salah satu "harta" yang paling berharga dalam hidup sehari-hari.
Nah, izinkan berbagi hal satu superlatif lagi, yakni godaan atau pencobaan tertua.
Apakah itu?
Bukan godaan untuk melakukan perzinaan, pencurian, ataupun membunuh, dan lainnya, melainkan untuk meragukan janji dan firman-Nya! Seperti halnya ketika Iblis mencobai Hawa di Taman Eden.
Kejadian 3:1-5 (FAYH), "ULAR adalah binatang yang paling cerdik di antara semua makhluk di darat yang dijadikan TUHAN Allah. Maka datanglah ular itu kepada perempuan itu dan berkata, 'Benarkah Allah melarang engkau memakan buah-buahan di taman ini? Tidak satu pun boleh kaumakan?' 'Bukan begitu,' sahut perempuan itu, 'kami boleh memakannya. Hanya buah dari pohon yang di tengah-tengah taman ini yang tidak boleh kami makan. Allah telah berfirman, 'Kamu akan mati kalau kamu memakannya ataupun menjamahnya.' 'Itu tidak benar!' desis ular itu. 'Engkau tidak akan mati! Allah tahu benar bahwa pada saat engkau memakan buah itu, engkau akan menjadi sama seperti Dia karena matamu akan terbuka--engkau akan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat!'"
Ularlah yang terpandai dari semua binatang liar yang diciptakan TUHAN Allah. Ular mengatakan kepada perempuan itu, "Hai perempuan, apakah benar Allah mengatakan kepadamu bahwa kamu tidak boleh memakan buah dari pohon dalam taman?" Perempuan itu menjawabnya, "Tidak, Allah tidak mengatakan demikian. Kami dapat memakan buah dari pohon dalam taman, tetapi ada satu pohon yang buahnya tidak boleh kami makan dari buahnya. Allah mengatakan kepada kami, 'Jangan makan buah dari pohon yang ada di tengah-tengah taman. Jangan sentuh pohon itu kecuali kamu mau mati.'" Ular itu berkata kepada perempuan itu, "Kamu tidak akan mati. Allah tahu bahwa jika kamu memakan buah dari pohon itu kamu akan tahu tentang yang baik dan yang jahat, dan kemudian kamu menjadi seperti Allah." (VMD)
NOW THE serpent was more subtle and crafty than any living creature of the field which the Lord God had made. And he [Satan] said to the woman, "Can it really be that God has said, You shall not eat from every tree of the garden?" And the woman said to the serpent, "We may eat the fruit from the trees of the garden, except the fruit from the tree which is in the middle of the garden. God has said, 'You shall not eat of it, neither shall you touch it, lest you die.'" But the serpent said to the woman, "You shall not surely die. For God knows that in the day you eat of it, your eyes will be opened, and you will be like God, knowing the difference between good and evil and blessing and calamity.'" (AMP)
Hawa mulai meragukan perintah-Nya akibat bujukan atau godaan si jahat, dan merasa apa yang diinginkannya lebih penting serta dituruti daripada mendengarkan serta menaati Allah. Iblis juga membengkokkan firman-Nya dengan mengatakan, "Kamu tidak akan mati," padahal Allah menyatakan, "Kamu pasti mati" (Kej. 2:17).
Bagaimana dengan kita hari-hari ini, apakah juga mengalami godaan serta pencobaan yang sama untuk mulai meragukan janji dan firman Tuhan? Alih-alih tidak percaya, ataupun setengah-setengah, dan menyimpang dari kebenaran, maukah kita untuk belajar percaya sepenuhnya?
Amsal 3:5 (FAYH), "Jika engkau ingin disukai oleh Allah maupun oleh manusia, dan dikenal sebagai orang yang bijaksana dan berakal budi, percayakanlah dirimu sepenuhnya kepada TUHAN dan jangan sekali-kali bersandar pada akalmu."
Lean on, trust in, and be confident in the Lord with all your heart and mind and do not rely on your own insight or understanding. (AMP)
Trust GOD from the bottom of your heart; don't try to figure out everything on your own. (MSG)
Yakobus 4:11 (TSI), "Saudara-saudari, janganlah kamu saling memfitnah. Kalau kamu mencela sesamamu, itu sama saja dengan melanggar hukum TUHAN dan main hakim sendiri. Artinya, kamu merasa dirimu hebat dan pantas menghakimi sesama sekaligus menilai hukum TUHAN. Kamu seolah berkata, 'Hukum TUHAN perlu diubah.' Bukan urusanmu untuk mengubah perintah TUHAN! Tugasmu hanyalah menaati Hukum Kasih itu."
Don't speak evil against each other, my dear brothers and sisters. If you criticize each other and condemn each other, then you are criticizing and condemning God's law. But you are not a judge who can decide whether the law is right or wrong. Your job is to obey it. (NLT)
Don't bad-mouth each other, friends. It's God's Word, his Message, his Royal Rule, that takes a beating in that kind of talk. You're supposed to be honoring the Message, not writing graffiti all over it. (MSG)
~ FG