Ishak, serta Saudara dan saya, sepatutnya bersyukur karena menerima suara serta tuntunan dari Tuhan setiap hari. Itulah indahnya dan 'manfaat' dekat dengan-Nya.
Sewaktu Ishak hendak pergi ke Mesir, Allah melarangnya, dan menuntunnya untuk tinggal ke tempat di mana Ia akan menunjuk serta memerintahkan, yakni di Gerar. Dengan demikian, jika ia taat, Allah pun berjanji menyertai dan memberkatinya.
Kejadian 26:1-6, "Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin. Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: 'Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku.' Jadi tinggallah Ishak di Gerar."
Seperti ayahnya, Ishak mau hidup seturut janji-janji Allah. Dan bagian yang terpenting ialah hubungan pribadi dengan-Nya.
Sesungguhnya, kita memerlukan tuntunan-Nya setiap saat. Dan seperti halnya Allah memimpin kehidupan Ishak, kiranya Ia pun senantiasa menuntun, memberkati, dan menyertai langkah kita setiap hari.
Keluaran 33:15, "Berkatalah Musa kepada-Nya: 'Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.'"
Lalu Musa berkata, "Apabila Engkau tidak menyertai kami, kami tidak akan bergerak selangkah pun dari tempat ini." (FAYH)
And Moses said to the Lord, If Your Presence does not go with me, do not carry us up from here! (AMP)
~ FG