"Kematangan mendatangkan ketenangan," celetuk seorang rekan kerja.
Setelah dipikir-pikir, benar juga ya.
Sering kali, hanya orang-orang yang sudah matang atau dewasa rohanilah yang akan bersikap tenang, sekalipun situasi pelik di luar yang mencoba membuat panik, khawatir, serta bereaksi berlebihan, ataupun saat menghadapi masalah-masalah tertentu.
Karena itulah, Tuhan rindu supaya kita juga menjadi pribadi-pribadi yang mengalami kedewasaan rohani. Meski mungkin masih memiliki kelemahan, ada kekurangan, serta tidak lepas dari berbuat kesalahan, namun mau terus belajar serta dibentuk untuk semakin dewasa dalam Tuhan.
Dengan menjadi dewasa dalam Dia, kita akan makin mengerti kehendak-Nya bagi hidup kita masing-masing, menaati Dia, dan berserah penuh kepada-Nya. Saya rasa, itulah salah satu arti dewasa rohani yang sesungguhnya.
Kolose 4:12 (BIS), "Salam dari Epafras. Ia juga dari kalanganmu. Ia hamba Kristus Yesus, yang selalu berdoa dengan tekun untuk kalian. Ia minta dengan sangat kepada Allah supaya keyakinanmu menjadi kuat dan kalian betul-betul dewasa, agar kalian dengan sempurna taat kepada kemauan Allah."
Epaphras, who is one of yourselves, a servant of Christ Jesus, sends you greetings. [He is] always striving for you earnestly in his prayers, [pleading] that you may [as persons of ripe character and clear conviction] stand firm and mature [in spiritual growth], convinced and fully assured in everything willed by God. (AMP)
Epaphras, who is one of you, says hello. What a trooper he has been! He's been tireless in his prayers for you, praying that you'll stand firm, mature and confident in everything God wants you to do. (MSG)
~ FG