Apakah yang paling diinginkan oleh sebagian besar kaum wanita, dalam hal ini sebagai para istri, terkait hubungan dengan kaum pria, ataupun para suami mereka?
Kemarin, kita telah mengupas soal pentingnya kasih—serta menyatakannya melalui tindakan nyata. Hari ini, kita akan sedikit lagi membahas hal yang ada kaitannya dalam berumah tangga.
Menurut hasil penelitian Prof. F. LaGard Smith dalam bukunya, What Most Women Want: What Few Women Find, bukan karier ataupun penyediaan materi—meskipun pendapat saya pribadi juga perlu—melainkan apa yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar kaum wanita, khususnya para istri, dari suami terkasih mereka ialah lebih pada kepemimpinan rohani.
Efesus 5:28-29, "Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat."
Begitulah seharusnya seorang suami memperlakukan istrinya, mengasihinya seperti bagian dari dirinya sendiri. Karena keduanya sekarang menjadi satu, maka seorang laki-laki yang mengasihi istrinya, berbuat baik terhadap dirinya sendiri dan mengasihi dirinya sendiri. Tidak seorang pun membenci dirinya sendiri, melainkan dengan penuh kasih memeliharanya, seperti Kristus memelihara tubuh-Nya, yaitu jemaat, yang terdiri dari kita sebagai bagian-bagiannya. (FAYH)
So men ought to give their wives the love they naturally have for their own bodies. The love a man gives his wife is the extending of his love for himself to enfold her. Nobody ever hated his own body; he feeds it and looks after it. And that is what Christ does for his Body, the Church. (Phillips NT)
Seorang suami atau pria akan menunjukkan sikap kepemimpinan rohani yang benar apabila terlebih dahulu ia memiliki keintiman yang sungguh-sungguh, hubungan yang benar, juga hati yang tulus dengan Tuhan. Bukan sekadar seolah sebagai "majikan" yang selalu menuntut terhadap istri, melainkan menjadi pemimpin rohani yang mengarahkan, mengasihi, dan menyediakan—waktu, tenaga, pikiran, dan lainnya.
Sudahkah, ataupun masihkah kita sedang belajar untuk melakukannya?
Efesus 5:22 (FAYH), "Para istri, hendaklah Saudara menyerahkan diri kepada pimpinan suami, sebagaimana Saudara menyerahkan diri kepada Tuhan."
Wives, be subject (be submissive and adapt yourselves) to your own husbands as [a service] to the Lord. (AMP)
Wives, understand and support your husbands in ways that show your support for Christ. (MSG)
~ FG