Mungkin kita masih sering merasa sudah menyiapkan, melakukan serta memberi sesuatu, ataupun banyak hal, yang menurut kita sudah yang terbaik.
Misalnya:
Kita sudah menabur terlalu banyak, entah itu uang, tenaga, dan pikiran maupun doa-doa, tapi tak kunjung-kunjung menuai-nuai apa yang Tuhan janjikan…
Kita sudah membuat rencana-rencana yang menurut pandangan serta pikiran kita rapi dan tepat, tapi terkadang hasilnya malah tak sesuai harapan dan berantakan…
Kita sudah berlaku baik terhadap orang lain, tapi mengapa balasan yang kita dapat malah sebaliknya…
Dan semua itu dapat membuat kita merasa kecewa, atau marah, serta kepahitan hati sehingga tidak merasakan sukacita lagi ataupun damai sejahtera di hati dan benak kita. Apalagi, seseorang pernah berkata, "Kecewa atau kepahitan terhadap manusia itu sah-sah dan silakan saja, asalkan jangan sampai kita mengalami kekecewaan maupun pahit hati pada Tuhan." Sebab, Dia tidak pernah sekalipun mengecewakan kita.
Puji Tuhan, kita adalah anak-anak kesayangan Bapa—seperti yang sering kali diingatkan, bahkan dibuatkan kaus bertuliskan itu oleh ibu Ev. Indri Pardede untuk mengingatkan dan memudahkan kita mengingat bahwa kita anak-anak kesayangan Bapa.
Izinkan serta belajar tunduk pada pimpinan Roh Kudus, minta hikmat-Nya dalam menghadapi berbagai hal, supaya kala kita mengalami hal-hal yang kemungkinan dapat membuat kita kecewa, ataupun putus asa, serta merasa selalu sendirian, kita tetap yakin dan percaya semua ini terjadi karena Tuhan ingin menguji kesabaran kita, membuat kita naik level, serta makin nempel atau melekat sama Tuhan.
Waktu Tuhan selalu yang terbaik, yang tidak akan membawa kita pada kegagalan, melainkan mendatangkan berkat pada akhirnya, menghadirkan damai sejahtera, dan sukacita dalam hati.
Pengkhotbah 3:11 (TSI), "Allah sudah mengatur supaya setiap hal terjadi tepat pada saat yang sudah ditentukan-Nya. Dia memberi manusia keinginan untuk mengetahui masa depan yang kekal, namun tidak seorang pun yang sanggup memahami apa yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."
Allah memberi kemampuan kepada kita untuk memikirkan dunia-Nya, tetapi kita tidak pernah mengerti dengan sempurna segala sesuatu yang dilakukan-Nya. Dan Dia melakukan segala sesuatu tepat pada waktunya. (VMD)
He has made everything beautiful in its time. He also has planted eternity in men's hearts {and} minds [a divinely implanted sense of a purpose working through the ages which nothing under the sun but God alone can satisfy], yet so that men cannot find out what God has done from the beginning to the end. (AMP)
~ Ibu Mimi, Gembala COOL WOI 10