Seperti apakah manusia rohani yang rasul Paulus maksudkan?
1 Korintus 3:1, "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus."
SAUDARA sekalian yang saya kasihi, saya telah berbicara seolah-olah dalam hidup kekristenan Saudara masih merupakan bayi yang tidak menurut kehendak Allah, melainkan menurut hawa nafsu sendiri. Saya tidak dapat berbicara kepada Saudara seperti kepada orang Kristen yang sudah dipenuhi oleh Roh. (FAYH)
HOWEVER, BRETHREN, I could not talk to you as to spiritual [men], but as to nonspiritual [men of the flesh, in whom the carnal nature predominates], as to mere infants [in the new life] in Christ [unable to talk yet!] (AMP)
Menjadi manusia rohani ialah mau dipimpin oleh Roh Kudus, dewasa dan semakin menyerupai Kristus—terus-menerus berbuah dalam Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri; serta mengikuti kehendak Allah saja.
Bukan sebaliknya, masih hidup menurut keinginan duniawi, belum matang dalam Tuhan atau ibaratnya seperti buah yang masih mentah, "bayi rohani" dalam hal mengikut Kristus, dan tidak teguh mempercayai Dia.
Di posisi manakah kita saat ini? Apakah manusia duniawi, ataukah sebagai manusia rohani? Kiranya, kita terus konsisten dan setia kepada-Nya dalam setiap proses pembentukan karakter maupun pemurnian hati yang diizinkan-Nya terjadi melalui berbagai hal di hidup ini, supaya kita tetap menjadi manusia rohani serta makin menyerupai Dia.
1 Korintus 2:14 (TSI), "Orang yang tidak memiliki Roh Allah tidak bisa menerima ajaran yang berasal dari Roh Allah, karena orang seperti itu akan menganggap ajaran tersebut sebagai kebodohan. Dia tidak mungkin mengerti, sebab ajaran dari Roh Allah hanya bisa dimengerti dengan bantuan Roh Allah. Jadi, kita yang bersatu dengan Roh Allah bisa menilai semua ajaran rohani. Tetapi orang-orang yang belum menerima hikmat dari Roh Allah tidak mampu menilai apa pun tentang kita. Hal itu sesuai dengan Firman Allah yang berkata."
Tetapi orang yang bukan-Kristen tidak dapat memahami dan menerima pikiran Allah, yang diajarkan oleh Roh Kudus kepada kita. Baginya pikiran itu kedengaran bodoh, sebab hanya orang yang memiliki Roh Kudus dapat memahami apa yang dimaksudkan oleh Roh Kudus. Orang lain tidak dapat memahaminya. Tetapi orang yang rohani dapat memahami segala sesuatu, dan hal ini merisaukan dan mengherankan orang duniawi yang tidak dapat memahami orang yang rohani itu. (FAYH)
The unspiritual self, just as it is by nature, can't receive the gifts of God's Spirit. There's no capacity for them. They seem like so much silliness. Spirit can be known only by spirit--God's Spirit and our spirits in open communion. Spiritually alive, we have access to everything God's Spirit is doing, and can't be judged by unspiritual critics. (MSG)
~ FG