Amsal 19:21 (TSI), "Manusia merancang begitu banyak rencana, tetapi kehendak TUHANlah yang terlaksana."
Many plans are in a man's mind, but it is the Lord's purpose for him that will stand. (AMP)
We humans keep brainstorming options and plans, but GOD's purpose prevails. (MSG)
Firman Tuhan benar adanya. Banyaklah rancangan di hati kita, tetapi keputusan yang terbaik dari Tuhanlah yang terlaksana.
Kita bisa, boleh, serta sah-sah saja merencanakan sesuatu dengan baik, tetapi keputusan ada di tangan-Nya. Apalagi, karena Ia sanggup melihat lebih jauh ke depan. Ia melampaui batasan dan dimensi waktu.
Kejadian seperti itu sempat saya alami pada April yang lalu, ketika saya dan suami pergi ke Sydney untuk menengok anak-anak yang sedang tinggal di sana. Semua berjalan dengan baik selama di Sydney, dan bersyukur untuk apa yang Tuhan berikan bagi kami.
Rencananya, sepulang dari Sydney, kami hendak ke Singapura untuk berjalan-jalan sejenak sebelum balik lagi ke kota Jakarta. Nah, manusia merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan. Saat pesawat kami dalam penerbangan menuju Singapura, sejam setelah pesawat lepas landas, tiba-tiba ada pengumuman bahwa pesawat itu dalam masalah teknis sehingga tidak bisa melanjutkan, melainkan mesti mendarat di Adelaide, sebuah kota bagian dari Australia.
Sebelum mendarat pun, pesawat berputar-putar di udara terlebih dulu, membuat hati cemas tak menentu.
Terus terang, sewaktu pemberitahuan itu, saya serta semua penumpang cukup panik. Puji Tuhan, akhirnya pesawat mendarat dengan selamat. Ternyata, tunggu punya tunggu, pesawat kami tidak bisa berangkat pada hari itu juga, jadi kami harus menunggu sampai esok tanpa kejelasan jam keberangkatan ke Singapura. Rencana kami berantakan. Tempat penginapan yang sudah kami pesan untuk di sana jadi hangus.
Nah, jika sesuatu terjadi di luar perkiraan maupun perencanaan, biasanya kita langsung mengeluh. Padahal mestinya, kita bisa saja mengucap syukur, dalam segala hal, baik ataupun buruk keadaannya. Kami memang rugi materi dan waktu. Ingin komplain, tetapi Tuhan mengingatkan saya bahwa Ia memberikan jalan terbaik. Menunda sebentar keberangkatan ke Singapura jauh lebih baik daripada bencana, bukan?
Sering kali, kita berpikiran serta hanya melihat segi yang kurang baik saja. Kita mesti minta ampun atas hal itu. Segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Berlatihlah bersabar maupun bersyukur, serta untuk tetap mengikuti jalan Tuhan. Bergantung dan berharap pada-Nya. Jadi, jangan pernah mengeluh saat ada sebuah masalah, karena di baliknya ada mujizat, pertolongan, dan keselamatan-Nya.
Jalan kita memang kadang tidak sama dengan jalan-Nya. Jalan kita bisa berakhir dengan tidak baik, berbeda dengan jalan Tuhan yang penuh damai sejahtera serta sukacita pada akhirnya. Walau bisa saja melewati lembah kelam, jalan menanjak, menurun, ataupun berkelok, namun pada akhirnya sampai tujuan dengan berkat serta kasih karunia-Nya.
Yesaya 55:8 (VMD), "TUHAN berkata, "Pikiran-Ku tidak seperti pikiranmu. Jalanmu tidak seperti jalan-Ku."
"My thoughts are completely different from yours," says the LORD. "And my ways are far beyond anything you could imagine. (NLT)
"I don't think the way you think. The way you work isn't the way I work." GOD's Decree. (MSG)
~ Jenny, Cool WOI 10