Beberapa hari lalu, kita sudah belajar tentang perbedaan, baik antara raja Saul dengan Daud, maupun Daud sendiri dan kebanyakan kita.
Hari ini, kita melihat persamaan antara dua tokoh yang mungkin berada di zaman yang berbeda jauh. Siapakah mereka? Yakni, Ishak serta Yesus.
Kejadian 17: 17, "Maka Abraham pun sujud menyembah Allah, tetapi di dalam hatinya ia tertawa karena tidak percaya. 'Mungkinkah aku, yang sudah berusia 100 tahun ini, masih akan mempunyai anak lagi?' pikirnya dengan perasaan geli. 'Dan Sara, yang sudah berusia 90 tahun itu, mana mungkin melahirkan anak.'" (FAYH)
Kejadian 22:2 (FAYH), "'Bawalah anakmu yang tunggal itu, Ishak yang sangat kaukasihi, dan pergilah ke Tanah Moria. Lalu persembahkan dia di situ sebagai kurban bakaran di atas salah sebuah gunung yang akan Kutunjukkan kepadamu,' firman-Nya."
Matius 3:17 (FAYH), "Dan suatu suara dari langit mengatakan, 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dan Aku sangat berkenan akan Dia.'"
Kejadian 22:6, "Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama."
Yohanes 19:17 (FAYH), "Akhirnya jatuh juga Yesus ke tangan mereka, dan sambil memikul salib-Nya, Ia dibawa ke luar kota ke tempat yang disebut 'Tempat Tengkorak', dalam bahasa Ibrani: Golgota."
Melalui gambaran yang hampir menyerupai tersebut, Allah memakai teladan kehidupan serta pengalaman Abraham yang rela mempersembahkan Ishak, bahwa Allah Bapa pun rela mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus, untuk menyelamatkan kita semua dari kuasa dosa.
Bahkan, kita pun mengetahui, menyadari, serta percaya bahwa sesungguhnya peristiwa-peristiwa dalam Alkitab pun sebagian besar mengarah pada kehadiran, kehidupan, pengorbanan, serta karya keselamatan Yesus Kristus—Tuhan Allah kita. Yusuf dijual sebagai budak ke Mesir oleh saudara-saudaranya. Yunus di perut ikan tiga hari dan tiga malam. Pribadi keempat dalam dapur perapian yang menyertai Sadrakh, Mesakh, serta Abednego. Dan nubuatan-nubuatan lainnya melalui para nabi. Sampai akhirnya nanti, setiap lutut akan bertelut, tiap lidah mengaku, bahwa Yesus Kristus ialah Tuhan.
1 Petrus 1:18-19 (BSD), "Kalian telah dibebaskan dari kehidupan yang sia-sia yang diwariskan nenek moyangmu. Namun, kalian tahu bahwa kalian dibebaskan bukan dengan sesuatu yang dapat rusak seperti perak atau emas. Kalian dibebaskan dengan sesuatu yang berharga sekali, yaitu darah Kristus sendiri. Ia dipersembahkan kepada Allah seperti seekor domba yang tidak bercacat."
It cost God plenty to get you out of that dead-end, empty-headed life you grew up in. He paid with Christ's sacred blood, you know. He died like an unblemished, sacrificial lamb. (MSG)
Yohanes 3:16 (BIS), "Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal."
For God so greatly loved and dearly prized the world that He [even] gave up His only begotten (unique) Son, so that whoever believes in (trusts in, clings to, relies on) Him shall not perish (come to destruction, be lost) but have eternal (everlasting) life. (AMP)
God loved us people in the world so much that he gave his only Son as a sacrifice for us, in order that everyone who believes in him would not be separated from God forever. Instead, they would have eternal life. (DEIBLER)
~ FG