Sehari yang lalu, kita telah belajar perbedaan antara Daud dan Saul, yakni kerinduan untuk menaati maupun melakukan kehendak Tuhan, serta mau bertobat.
Hari ini, kita akan sedikit belajar tentang perbedaan antara Daud dengan mungkin sebagian besar dari kita. Apa itu? Kerelaan untuk menerima apa pun keputusan Tuhan, serta rela bertanggung jawab.
Ketika menanggung akibat dari dosanya, misalnya Absalom anak kandungnya sendiri yang hendak membelot serta menggulingkan takhtanya, sehingga ia harus melarikan diri dari istana, Daud tetap berbesar hati dan merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Allah memang sudah mengampuni Daud karena ia telah minta ampun, bertobat, serta meninggalkan jalan yang jahat, tetapi ada akibat dari perbuatannya itu. Jika ada dampak baik dari perbuatan baik, tentu saja bisa ada dampak buruk atas perbuatan yang buruk. Nah, sebagai anak-anak Tuhan, kita masih terkadang jatuh dalam dosa. Namun, apakah kita tetap mengeraskan hati, ataukah menyadari, minta ampun, bertobat, rela ditegur, serta menerima tanggung jawab—seperti halnya Daud?
Berbeda dari Daud, mungkin banyak orang kalau mengalami masalah ataupun akibat dari dosanya, malah mengeluh, mengandalkan kekuatan serta pemikiran sendiri, tidak mau bertanggung jawab, dan melarikan diri dari kasih karunia-Nya.
Ps. Robertus Purwadi pernah mengatakan, kita tidak bisa melihat kebesaran hati seseorang sebelum melihat dia mendapatkan masalah dan keluar sebagai pemenang, serta menjalaninya dengan penuh kesetiaan.
2 Tawarikh 7:14 (FAYH), "Lalu umat-Ku mau merendahkan diri serta berdoa, dan mencari hadirat-Ku serta meninggalkan segala kejahatan mereka, maka Aku akan mendengar dari surga doa mereka dan mengampuni dosa-dosa mereka serta menjadikan negeri itu subur kembali."
If My people, who are called by My name, shall humble themselves, pray, seek, crave, and require of necessity My face and turn from their wicked ways, then will I hear from heaven, forgive their sin, and heal their land. (AMP)
And my people, my God-defined people, respond by humbling themselves, praying, seeking my presence, and turning their backs on their wicked lives, I'll be there ready for you: I'll listen from heaven, forgive their sins, and restore their land to health. (MSG)
Daud memiliki respons yang luar biasa terhadap apa pun keputusan dari Allah—entah berkat, teguran, maupun hukuman. Ia mau tetap berada dalam jangkauan koridor atau area anugerah-Nya, dan tidak meninggalkan kasih setia Tuhan. Demikian pula hendaknya kita senantiasa mau memiliki kebesaran hati dalam apa pun proses hidup yang Tuhan izinkan.
"The greatest day in your life and mine is when we take total responsibility for our attitudes. That's the day we truly grow up." (Hari terbesar kita ialah saat kita mau mengambil tanggung jawab pribadi atas setiap sikap hati maupun perbuatan kita. Di saat itulah, kita akan benar-benar bertumbuh secara rohani). ~ John C. Maxwell
"To lead, you must stay humble" (Pemimpin yang sejati mau tetap rendah hati). ~ Andrew Duncan
~ FG