Mungkin kalau kelupaan akan sesuatu seperti handphone, kunci atau lainnya masih wajar-wajar saja, namun apabila lupa terhadap satu hal ini perlu jadi perhatian kita.
Lupa akan hal apakah itu?
Lupa bahwa dosa-dosa kita yang lama sudah diampuni. Sehingga, mungkin kita menjadi sombong secara rohani, ataupun tidak lagi tetap mengerjakan hal-hal yang baik.
2 Petrus 1:9 (TSI), "Tetapi kalau kamu tidak berusaha melakukan semua itu, berarti kamu tidak mampu melihat hal-hal rohani. Orang seperti itu lupa bahwa sebenarnya dosa-dosanya yang lama sudah dibersihkan ketika dia percaya kepada Kristus."
Tetapi siapa pun yang tidak menambahkan hal-hal di atas kepada imannya, betul-betul buta atau sekurang-kurangnya kabur penglihatannya. Ia sudah lupa bahwa Allah telah membebaskan dia dari hidup lama yang penuh dosa, supaya sekarang ia dapat menjalani hidup yang baik bagi Tuhan. (FAYH)
If these qualities are not present in people, it means they are not aware that these things are important just like a blind person is not aware of what is around him. They think only about earthly matters, just like a shortsighted person sees clearly only things that are near. It seems that they have forgotten that God has forgiven them for their former sinful lives. (DEIBLER)
Mengapa sampai lupa ataupun sengaja melupakannya?
Karena terjebak hawa nafsu dan tidak menghasilkan buah-buah pertobatan. John Wycliffe mengatakan, "Buah Roh (Gal. 5:22-23), jika dipahami dengan benar, adalah sifat Kristus yang direalisasikan dalam diri orang-orang percaya."
Sementara itu, Duane Warden menyatakan, "Pengetahuan bukanlah sekadar teori, melainkan diwujudkan dalam cara hidup seseorang. Orang yang mengaku Kristen, percaya pada Yesus, dan tidak mempraktikkan ajaran-Nya adalah buta dan sudah lupa ataupun tidak sadar betul bahwa ia telah disucikan dari dosa-dosa masa lalunya. Gagal mempraktikkan kebenaran-Nya bukan hanya rabun secara rohani, melainkan juga indikasi tidak bersyukur. Kemudian, perbuatan dosa yang berkelanjutan pun menunjukkan ia melupakan Tuhan yang memanggilnya untuk hidup kudus."
Ibrani 3:13 (TSI), "Kuatkanlah satu sama lain setiap hari. Firman TUHAN tadi dimulai dengan kata 'Hari ini.' Maka setiap hari, selama masih bisa disebut 'hari ini,' berjaga-jagalah supaya tidak seorang pun di antara kalian mengeraskan hati karena tertipu oleh dosa-dosanya sendiri."
Hendaklah kalian saling menasihati setiap hari selama kita masih hidup di zaman ini yang di dalam Kitab Suci disebut "Hari ini". Dengan begitu, tidak seorang pun dari antaramu akan dijebak oleh dosa sehingga melawan Allah. (BSD)
For as long as it's still God's Today, keep each other on your toes so sin doesn't slow down your reflexes. (MSG)
~ FG