Kita mungkin merasa durhaka hanyalah seperti dongeng Sangkuriang ataupun yang lainnya. Padahal, kita juga dapat saja bertindak demikian. Sifat itu sendiri berarti ingkar terhadap perintah (Tuhan, orangtua, dan sebagainya), maupun tidak setia pada kekuasaan yang sah (pemerintah, negara, dan lain-lain).
Menjadi durhaka juga adalah terbiasa mengikuti jalan dunia ini dalam menjalani cara-cara hidup kita setiap hari. Misalnya, hawa nafsu atau keinginan daging (ego, amarah membabi buta, dan lainnya), serta pikiran jahat.
Durhaka sendiri pun dapat berarti tidak taat kepada Allah, menentang iman, tidak mau hidup menurut kehendak-Nya, bahkan melawan Dia!
Nah, apakah kita termasuk di dalamnya?
Efesus 2:2 (BIS), "Pada waktu itu kalian mengikuti kebiasaan-kebiasaan dunia ini; berarti kalian taat kepada penguasa angkasa raya, yaitu roh yang sekarang menguasai hati orang-orang yang tidak taat kepada Allah."
You let the world, which doesn't know the first thing about living, tell you how to live. You filled your lungs with polluted unbelief, and then exhaled disobedience. (MSG)
You were acting in the same evil way as those who oppose Christ act. That is, you were behaving in the evil ways that Satan wanted you to behave. He rules over evil spiritual beings that no person can see. He is the spirit who now powerfully controls the people who disobey God. (DEIBLER)
Ayub 7:17, "Mengapa manusia begitu penting bagi-Mu? Mengapa tindakannya Kauperhatikan selalu?"
What are mortals anyway, that you bother with them, that you even give them the time of day? (MSG)
~ FG