Ada 500-an kali kata 'kasih' atau love dalam Alkitab bahasa Inggris, lebih banyak dari 'jangan khawatir' ataupun jangan takut. Dalam Alkitab bahasa Indonesia, sekitar 457 kali, jumlah yang cukup banyak pula.
Sulitkah melakukannya? Sulit.
Sebab, pada kenyataannya mungkin sebagian besar kita masih hidup dalam kebencian, kekecewaan, keegoisan, serta pemberontakan.
Padahal, satu ciri khas utama murid Tuhan Yesus seharusnya adalah kasih. Seperti halnya Dia sendiri.
Kiranya, kita dapat menjadi saluran kasih dan terang Allah setiap hari di manapun berada. Sebab, momen-momen penuh kasih ataupun kebaikan jarang lenyap dari ingatan, sekecil apa pun itu, bahkan justru yang terkecil itulah yang kemungkinan melekat kuat dalam ingatan.
Roma 12:17 (TSI), "Bila ada orang yang berbuat jahat kepadamu, jangan membalasnya dengan kejahatan lagi. Tetapi pikirkanlah baik-baik supaya apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang itu dianggap baik oleh semua orang."
Never pay back evil for evil. Let your aims be such as all count honourable. (REB)
Don't hit back; discover beauty in everyone. (MSG)
1 Yohanes 2:9-11 (TSI), "Bila ada di antara kita yang berkata, 'Saya hidup dalam terang,' tetapi dia membenci saudara seimannya, berarti sebenarnya dia masih hidup dalam kegelapan. Sebaliknya, orang yang mengasihi saudara seimannya pasti hidup dalam terang. Orang yang mengasihi tidak akan membuat sesamanya jatuh ke dalam dosa. Namun, orang yang membenci saudara seimannya seakan berjalan dalam kegelapan dan tidak tahu ke mana dirinya pergi, sebab kegelapan itu sudah membutakan dia."
Kalau orang berkata bahwa ia ada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, maka sebenarnya ia masih dalam kegelapan sampai sekarang. Ia seperti orang yang berjalan dalam kegelapan dan tidak tahu ke mana ia pergi, sebab kegelapan itu membuat ia tidak bisa melihat apa-apa. Orang yang mengasihi saudaranya, hidup di dalam terang dan tidak ada apa pun padanya yang akan menyebabkan orang lain berbuat dosa. (BSD)
Barangsiapa mengatakan bahwa ia berjalan di dalam terang Kristus, tetapi membenci sesamanya, ia masih hidup di dalam kegelapan. Tetapi barangsiapa mengasihi sesamanya, ia "berjalan di dalam terang" dan dapat melihat jalannya tanpa tersandung di dalam kegelapan dan dosa. Sebab orang yang membenci sesamanya, mengembara di dalam kegelapan rohani dan tidak mengetahui arah tujuannya, karena kegelapan telah membutakan matanya. (FAYH)
~ FG